jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan RI (Balitbang Kemenhan RI) Marsekal Muda TNI Julexi Tambayong meluncurkan buku berjudul ‘Warisan Budaya Bernilai Pertahanan (Defense Heritage) Indonesia’ di Kantor Balitbang Kemenhan, Jakarta, Rabu (6/10).
Acara peluncuran ini dihadiri oleh pejabat eselon II Kemenhan, para Akademisi, Arkeolog serta budayawan secara offline maupun virtual.
BACA JUGA: Kemenhan Menambah Alutsista Terbaru TNI AL Buatan Dalam Negeri
Peluncuran buku tersebut merupakan hasil karya kolaborasi penelitian antara Peneliti Ahli Muda Balitbang Kemhan Gerald Theodorus Lumban Toruan dengan Dr. Jeanne Francoise doktor pertahanan perempuan pertama dari Unhan.
Kabalitbang mengatakan Peneliti Balitbang Kemenhan telah berhasil memublikasikan hasil penelitian perorangan tahun 2020 ke dalam sebuah buku.
BACA JUGA: Kemenhan: Pertahanan Negara Bersifat Semesta
“Belum pernah ada peneliti Indonesia yang melakukan penelitian Defense Heritage, buku ini adalah buku ilmiah yang bagus untuk terus dikembangkan dan disesuaikan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,” tegas Kabalitbang.
Selanjutnya Kabalitbang mengungkapkan buku ini juga mampu memberikan pemahaman dasar bahwa Indonesia punya tugas dalam menjaga serta melestarikan objek-objek cagar budaya bernilai pertahanan, sebagai bagian dari sejarah perjuangan bangsa yang menjadi identitas Indonesia.
BACA JUGA: Soal Belanja Alutsista Rp 1.700 T, Andi Widjajanto Nilai Kemenhan Sudah Jalankan Prosedur
Pada akhir sambutannya Kabalitbang Kemenhan berharap bahwa buku ini dapat digunakan sebagai media pembelajaran dalam rangka menumbuhkan rasa cinta tanah air dan juga untuk pengembangan pariwisata Indonesia.
Dalam presentasi singkatnya, Gerald Theodorus L. Toruan mengatakan selama ini bangsa Indonesia terkungkung dalam stigma bangsa Indonesia adalah bangsa terjajah, stigma ini haruslah diubah menjadi bangsa yang berjuang melawan kolonialisme.
“Dengan hadirnya buku ini membuktikan bahwa Indonesia menolak adanya penjajahan, Warisan Budaya Bernilai Pertahanan (Defense Heritage) menjadi bukti nyata bangsa Indonesia adalah bangsa pejuang, bukan bangsa terjajah,” kata Gerald Toruan.
Selain itu, buku ini juga telah mendapat Testimoni dari Prof. Dr. Hariyono, M.Pd (Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila), Prof. Dr. Supartono, M.M (Rektor Universitas Hang Tuah Surabaya), Prof. Dr. Tri Nuke Pudjiastuti (Mantan Deputi Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kebudayaan LIPI), Hilmar Farid, Ph.D (Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud RI), Mayjen TNI Agus Suhardi (Pangdam II/Sriwijaya).
Selain itu, Mayjen TNI Jeffry A Rahawarin (Mantan Pangdam XVI/Pattimura), Brigjen TNI Abdullah Sani (Sekretaris Balitbang Kemhan RI), Laksamana Pertama TNI Arif Harnanto, S.T., M.Eng (Kapuslitbang Strahan Balitbang Kemhan RI Periode 2019-2021), Bambang Sugianto, S.S (Kepala Balai Arkeologi Maluku), Drs. Budi Wiyana (Kepala Balai Arkeologi Sumatera Selatan), Irsyad Leihutu (Founder Indo Archeology), dan Nofa Faridha Lestari (Indonesia Hidden Heritage).(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich