Balitbangtan Siapkan Inovasi Teknologi Dukung Program Strategis Kementan

Jumat, 26 Juli 2019 – 19:58 WIB
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Foto dok humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Litbang Pertanian Fadjry Djufry mengatakan, mulai 2020 pihaknya bakal fokus kerja mendukung kebijakan dan program strategis Kementerian Pertanian (Kementan).

Menurut dia, segala teknologi dan inovasi yang dihasilkan menjadi terobosan Kementan dalam memecahkan masalah guna mensukseskan pencapaian swasembada pangan dan peningkatan kesejahteraan petani.

BACA JUGA: Sesuai Arahan Jokowi, Kementan Dorong Pasar Ekspor Produk Pertanian

"Jika selama ini teknologi dan inovasi yang dihasilkan hanya sebatas publikasi milik penelitinya, kami rubah menjadi ke depannya hasil riset itu harus berdampak langsung untuk bisa mensukseskan program yang ingin diwujudkan menteri," kata Fadjry di Bogor, Jumat (26/7).

BACA JUGA : Sepertinya Surya Paloh Sedang Berupaya Menentang Jokowi dan Megawati

BACA JUGA: CPNS Kementan Raih Atribut Terbaik Presidential Lecture

Sementara itu, Prof Achmad Suryana selaku peneliti utama Kementan optimistis Indonesia nantinya menjadi lumbung pangan dunia. Kebijakan dan program yang tengah dijalankan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman merupakan terobosan yang tepat mewujudkan hal tersebut.

"Mewujudkan Indonesia lumbung pangan kita sudah memulainya, sekarang upaya lebih diintensifkan lagi misalnya pemanfaatam lahan rawa yang potensinya jika dikelola dengan baik dapat menambah pasokan pangan dan tanpa mengganggu lingkungan,” kata dia.

BACA JUGA: Kementan Dorong Sinergi Program Pengentasan Daerah Rentan Rawan Pangan

BACA JUGA : Berstatus Tersangka KDRT, Nikita Mirzani: Masa Orang yang aku Cintai, aku Sakitin, gak Mungkin dong

Menurut Prof Achmad, mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan merupakan agenda dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Dampaknya memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas.

"Karena itu, peningkatan ketersediaan, akses dan kualitas konsumsi pangan harus menjadi fokus ke depannya. Presiden Jokowi dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman sudah menekankan agar fokus pada konten pangan ini," ujarnya.

Oleh karena itu, untuk mewujudkan hal ini, Prof Achmad mengusulkan beberapa arah kebijakan pembangunan pertanian 2020-2024. Pertama, memenuhi kebutuhan pangan dan gizi yang cukup, aman, terjangkau, merata dan beragam.

Kedua, menjaga keberlanjutan daya dukung dan daya tampung sumberdaya pertanian. Implementasinya seperti perlindungan lahan pangan, perluasan areal pangan di luar Jawa, peningkatan kualitas lahan dan air, pengembangan pertanian ramah lingkungan dan penimgkatan ketahanan sarana dan peasarana irigasi.

"Ketiga, meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas sumberdaya manusia pertanian. Keempat, menjaga stabilitas pasokan pangan sepanjang tahun terutama dari produksi dalam negeri," bebernya.

Plt. Sekretaris Jenderal Kementan Momon Rusmono mengapresiasi berbagai gagasan dan kerja keras Prof. Achmad Suryana selama mengabdi di Kementan. Banyak terobosan dan capaian yang ditorehkan, tidak hanya pada kebijakan pangan dalam negeri, tetapi juga di kancah internasional.

"Saya berasal dari pengajar, seorang dosen. Jika diibaratkan dosen, saya memberikan nilai Cum Laude untuk Prof Achmad Suryana. Beliau dalam karir sangat cepat menduduki jabatan struktural," ujarnya. (cuy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Begini Cara Kementan Mewujudkan Swasembada Protein Hewani


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler