jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo alias Jokowi masih menggodok empat nama calon bos Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) yakni Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Menteri Riset, Teknologi dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro, Bupati Banyuwangi Jawa Timur, Abdullah Azwar Anas dan Direktur Utama PT Wijaya Karya Tumiyana.
Wakil Ketua Komisi V DPR Syarief Abdullah Alkadrie menyatakan, dalam menentukan kepala Badan Otorita IKN, Presiden Jokowi pasti melihat berbagai aspek. Dia meyakini bahwa presiden sudah memiliki berbagai pertimbangan untuk menentukan siapa yang akan diputuskan menjadi kepala Badan Otorita IKN.
BACA JUGA: Polemik Ahok Calon Kepala Badan Otorita IKN, Mujahid 212 Serang Balik Ngabalin
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasional Demokrat (NasDem) itu menambahkan semua aspek perlu menjadi perhatian dalam menentukan pimpinan.
“Bagi saya, tinggal presiden lihat saja di antara nama itu dari berbagai aspek. Misalnya, dari aspek kemampuan (calon), aspek sosial ibu kota baru itu sendiri termasuk aspek budayanya juga supaya (calon) mengerti juga memimpin di Kalimantan. Jadi, harus mengerti tipikal di Kalimantan,” kata Syarief saat dihubungi JPNN.com, Senin (9/3).
BACA JUGA: 2 Calon Kepala Badan Otorita IKN Sosok Kontroversial, Bukan Hanya Ahok
Nah, Syarief pribadi menilai Mensristek yang juga mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro, lebih memadai memimpin Badan Otoritas IKN.
Menurut Syarief, meski sekarang menjabat Menristek, Bambang Brodjo juga ditugasi presiden untuk membantu persiapan pemindahan ibu kota negara. Bahkan, kata dia, Bambang sejak awal tahu dan terlibat langsung dalam proses persiapan pemindahan ibu kota baru.
BACA JUGA: Ini Kinerja Abdullah Azwar Anas, Calon Kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru
“Saya kira seperti Pak Bambang Brodjonegoro, beliau Menristek dan pernah menjadi kepala Bappenas saya kira lebih memadai untuk memimpin Badan Otorita Ibu Kota Negara. Jadi, saya kira posisi itu cukup tepat kalau dipercayakan kepada Pak Bambang,” ujar legislator dari Daerah Pemilihan (Dapil) I Kalimantan Barat (Kalbar) itu.
Ia menilai Bambang memenuhi berbagai aspek untuk menjadi kepala Badan Otorita IKN. “Secara histori, secara filosofi, beliau sangat mengetahui. Beliau juga sebagai seorang teknokrat. Jadi, saya kira beliau komprehensif memenuhi semua aspek,” katanya.
Lebih lanjut Syarief mengaku wajar bila presiden menggodok empat nama, termasuk Ahok, sebagai calon kepala Badan Otorita IKN. Dia menilai presiden dalam memasukkan nama-nama tersebut sebagai kandidat, tentu juga sekali melihat kompetensi masing-masing. “Jadi, saya kira sah saja nama itu masuk,” ungkap dia. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy