JPNN.com

Bambang Rukminto Beri Nilai 4 Buat Kapolri Jenderal Listyo

Senin, 10 Februari 2025 – 14:13 WIB
Bambang Rukminto Beri Nilai 4 Buat Kapolri Jenderal Listyo - JPNN.com
Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto. ANTARA/Dokumentasi Pribadi

jpnn.com - JAKARTA - Analis kepolisian Bambang Rukminto menilai Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjadi Kapolri terburuk sejak era reformasi 1998 atau setelah pemecahan dwifungsi ABRI.

Penilaian itu disampaikan setelah Jenderal Listyo empat tahun menjabat Kapolri sejak dilantik oleh Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) pada 27 Januari 2021.

BACA JUGA: Polisi Buru Pelaku Penodongan Bambang Rukminto

"Listyo Sigit selama empat tahun ini adalah Kapolri terpanjang masa jabatannya, sekeligus terburuk pascareformasi 98 dan pencabutan dwifungsi ABRI," kata Bambang, Senin (10/2).

Pengamat dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) itu menyebut sejumlah kasus menimpa personel kepolisian di bawah kepemimpinan Jenderal Listyo.

BACA JUGA: Kritik Keputusan Polri Mempertahankan Richard Eliezer, Bambang Rukminto: Preseden Buruk

Bambang menilai tidak muncul perbaikan signifikan di internal kepolisian setelah berbagai kasus melibatkan personel Korps Bhayangkara.

"Nyaris tidak ada perbaikan yang signifikan," katanya.

BACA JUGA: Bambang Rukminto Minta Pemerintah dan DPR Usut Bentrok di Pulau Rempang

Dia kemudian membeberkan sejumlah kasus yang melibatkan kepolisian di bawah Jenderal Listyo, yakni perkara pembunuhan Brigadir Joshua oleh mantan Kadivpropam Irjen Ferdi Sambo hingga penjualan barang bukti narkoba olah Irjen Teddy Minahasa.

Selanjutnya, kasus Kanjuruhan yang mengakibatkan meninggalnya 135 penonton, kasus pemerasan warga asing penonton konser DWP, polisi tembak rekan, polwan bakar suami, penembakan siswa SMA, pembunuhan Darso di Yogyakarta, tambang ilegal, konsorsium judol 303, hingga dugaan keterlibatan dalam politik yang memunculkan istilah Parcok alias Partai Cokelat.

Bambang bahkan menyebut belakangan muncul tagar no viral no justice dan percuma lapor polisi di media sosial.

Dia mengatakan berbagai persoalan tadi tidak membuat polisi di bawah Jenderal Listyo berubah ke arah positif dengan membenahi internal.

Bambang mengatakan reformasi kepolisian di tangan Listyo Sigit selama empat tahun ini berbalik arah, alih-alih membangun fondasi kokoh untuk masa depan.

"Dengan banyaknya kasus tersebut, skor empat dari sepuluh untuk kepemimpinan Listyo Sigit," katanya. (ast/jpnn)


Redaktur : Mufthia Ridwan
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler