Bambang Sebut Pemain Timnas Indonesia U-19 Belum Berlevel Nasional

Kamis, 26 November 2020 – 23:26 WIB
Gelandang tim Garuda Merah Andre Oktaviansyah (kedua dari kiri) berebut bola dengan penyerang tim Garuda Putih Jack Brown (kedua dari kanan) dalam laga internal tim nasional U-19 Indonesia di Stadion Sloga Mravince, Split, Kroasia, Jumat (23/10/2020). Foto: ANTARA/HO/PSSI

jpnn.com, JAKARTA - Pemain Timnas Indonesia era 1980-an, Bambang Nurdiansyah mengingatkan para pemain tim nasional U-19 bahwa mereka belum sepenuhnya pesepak bola berlevel nasional.

Oleh karena itu, kata pria yang akrab disapa Banur, pemain timnas U-19 harus terus mengasah diri, bekerja keras, disiplin dan tidak cepat puas.

BACA JUGA: Anggota TNI AL Koptu Totok Haryanto Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

"Ada yang salah kaprah, menyebut pemain usia 19 tahun sebagai pemain nasional. Sebetulnya belum. Mereka dalam proses menuju ke sana. Saat ini mereka masih berstatus yang terbaik di usianya dan mewakili Indonesia di kejuaraan kelompok umur. Jadi, mereka jangan cepat puas dan mesti terus menjaga kedisiplinan," ujar pria yang kini melatih klub Liga 2 Indonesia, Muba Babel United itu.

Bambang pun merasa prihatin ketika mendengar ada beberapa pemain timnas U-19 yang terkesan meremehkan proses pengembangan diri mereka di skuat.

BACA JUGA: Duel Maut Utuh Kijip vs Agus Banteng, Satu Nyawa Melayang

Pemain-pemain belia itu melanggar aturan tim dan melakukan tindakan indispliner. Beruntung timnas U-19 saat ini memiliki sosok pelatih tegas dalam diri Shin Tae-yong yang tanpa basa-basi mencoret mereka dari timnya.

"Saya sangat setuju dengan kebijakan pelatih Shin. Tidak ada prestasi yang bisa digapai kalau bersikap seenaknya. Prestasi itu berakar dari disiplin dan kerja keras. Kalau mau berprestasi, pemain harus mengesampingkan hal-hal seperti kesenangan sesaat yang akhirnya membuat mereka gagal menjadi pesepak bola yang baik," tutur Bambang.

BACA JUGA: Iwan Bule: Tidak Ada Tempat di Timnas Indonesia U-19 Bagi Pemain yang Indisipliner

Menurut pria yang pada tahun 1979 memperkuat Indonesia di Piala Dunia U-20 itu, salah satu kebijakan yang bisa diterapkan pelatih untuk mengantisipasi keluarnya sifat negatif pemain adalah membatasi penggunaan media sosial.

Media sosial, lanjut Bambang, merupakan fenomena masa modern yang dapat berpengaruh buruk bagi pemain.

"Akses pemain ke media sosial seharusnya bisa dipotong sehingga tidak mengganggu perkembangan mereka. Hal-hal yang menjadi hambat untuk berprestasi mesti diminimalkan," kata dia.

Timnas U-19 saat ini tengah menjalani pemusatan latihan (TC) di Jakarta sebagai persiapan menuju Piala Asia U-19 dan Piala Dunia U-20 tahun 2021.

Kegiatan itu dipantau langsung secara virtual oleh pelatih kepala Shin Tae-yong yang berada di Korea Selatan.

BACA JUGA: 

Shin sudah memulangkan dua pemain dari TC di Jakarta yaitu Serdy Ephy Fano dan Mochamad Yudha Febrian karena mereka melakukan tindakan indispliner berat seperti mangkir dari timbang badan, terlambat datang ke latihan dan pernah baru kembali ke hotel pada dini hari sekitar pukul 03.00 WIB.(antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler