Bamsoet: 2016, Lima Hal Ini Membuat Golkar Makin Kelam

Jumat, 01 Januari 2016 – 13:49 WIB
Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPR, Bambang Soesatyo. FOTO: DOK.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPR, Bambang Soesatyo menyatakan tahun 2015 merupakan masa terkelam bagi partai berlambang beringin. Namun, tahun 2016 yang baru saja tiba tak kalah beratnya.

Demikian disampaikan politikus yang akrab disapa Bamsoet, dalam Catatan dan Tantangan Golkar 2016, yang diterima JPNN.com.

BACA JUGA: Tim Sis-Andi Adukan Banyaknya Pelanggaran ke DPRD Provinsi

“Tahun 2015 merupakan tahun terkelam dalam sejarah Partai Golkar dan tantangan 2016 tidak kalah beratnya dari 2015,” katanya, Jumat (1/1).

Menurutnya, jika 2015 tantangan dan rongrongan itu datang dari dalam dengan adanya dualisme kepengurusan Partai Gokar plus campur tangan pemerintah, maka pada tahun ini setidaknya ada lima tantangan yang menghadang partai Golkar.

BACA JUGA: Ujang Berjuang untuk Tetap Bisa Ikut Pilgub Kalteng

Pertama, masalah soliditas partai akibat pertikaian internal yang berlarut-larut dan desakan munas, baik dari dalam maupun dari luar partai yang semakin kuat dan masif. Kedua, masalah hukum terkait skandal papa minta saham yang suka atau tidak suka berpotensi menggerus suara partai dan menggerogoti citra partai yang memang tengah terpuruk akibat konflik internal.

Ketiga, sikap pemerintah yang makin terlihat secara sengaja mempersulit legalitas kepengurusan parta Golkar hasil Munas Bali 2014-2019. Kendati akhirnya SK Kepengurusan Munas Ancol telah dicabut, namun tampaknya pemerintah cenderung memelihara konflik di internal partai Golkar dengan belum diterbitkannya SK kepengurusan hasil Munas Bali hingga saat ini.

BACA JUGA: Fahri Hamzah: 2016, Ujian Bagi KMP dan DPR

Keempat, kekuatan Koalisi Merah Putih (KMP) yang makin melemah di parlemen seiring bergesernya PAN ke pelukan istana. “Padahal taring Golkar kemarin-kemarin begitu tajam di parlemen karena soliditas KMP yang menguasai mayoritas suara,” ujarnya.

Kelima, kekalahan di pilkada serentak gelombang pertama 2015 lalu yang begitu telak di berbagai daerah berpotensi menjalar ke pilkada-pilkada serentak berikutnya yang mengancam secara langsung maupun tidak langsung terhadap perolehan kursi DPR pada pemilu 2019.

“Sebab, berbagai survei menunjukan jika pemilu diadakan hari ini, maka Partai Golkar akan menempati rangking ke-5 dilangkahi Gerindra yang naik menjadi nomor dua sementara PDIP tetap bertengger di nomor satu,” sebut Bendahara Umum DPP Golkar itu.

Dari lima catatan tersebut, Bamsoet mendorong agar elit partainya segera melakukan langkah-langkah konsolidasi, antisipasi dan responsif terhadap dinamika masyarakat atau publik agar Golkar sebagai partai, tetap mendapat simpati dan tidak menjadi musuh publik atau public enemy.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Begitu Tak Penuhi Syarat, KPU Langsung Tetapkan Pasangan Kada Terpilih


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler