jpnn.com, JAKARTA - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengajak anggota Ikatan Motor Indonesia atau IMI menjadi Duta Empat Pilar MPR RI.
Bamsoet mengapresiasi IMI, yang merupakan satu-satunya organisasi yang secara eksplisit merujuk Empat Pilar MPR RI di dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) mereka.
BACA JUGA: Terima Dukungan Gubernur Koster Maju Caketum IMI, Bamsoet Dorong Pembangunan Sirkuit F1 di Bali
Menurutnya, hal ini menunjukkan besarnya komitmen IMI terhadap nilai-nilai kebangsaan yang mengedepankan prinsip gotong royong dan menjunjung tinggi jiwa dan semangat nasionalisme.
"Karena rasa cintanya terhadap Indonesia itulah, IMI menyusun buku dan video Panduan Tata Cara Berkendara Sepeda Motor Berkelompok yang bisa menjadi rujukan bagi para pengendara sepeda motor,” ujar Bamsoet dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR RI bersama IMI di Jakarta, Sabtu (28/11).
BACA JUGA: Enam Finalis Puteri Indonesia Diangkat Sebagai Duta Empat Pilar MPR RI
Menurut Bamsoet, hal ini mengingat membangun budaya tertib dan patuh terhadap peraturan di jalan raya sebagai kunci keselamatan berlalu lintas bukanlah perkara mudah.
“Namun dengan dukungan seluruh stakeholders dan semangat brotherhood dalam setiap diri anggota komunitas otomotif, saya yakin hal tersebut bukan hal yang mustahil untuk kita wujudkan bersama," ujarnya.
BACA JUGA: IMI: New Normal Merupakan Terobosan Penyelamatan Ekonomi Nasional
Calon ketua umum IMI 2020-2024 itu memaparkan berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah sepeda motor di tanah air hingga akhir 2018 mencapai 137,7 juta unit.
Menurut catatan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), pada 2019 ada 6,05 juta unit sepeda motor terjual ke konsumen.
Maka secara keseluruhan per 2019 jumlah sepeda motor di Indonesia yang beredar mencapai sekitar 143,75 juta unit.
Nah, Bamsoet menjelaskan konsekuensi logisnya adalah mayoritas pengguna jalan raya akan dikuasai pengendara sepeda motor.
“Sepeda motor menjadi mayoritas pengguna jalan raya dengan volume sekitar 87,3 persen, sedangkan 12,7 persen sisanya adalah pengguna mobil pribadi, mobil penumpang, dan mobil angkutan barang," paparnya.
Ketua ke-20 DPR ini menegaskan kondisi tersebut perlu menjadi perhatian serius karena rata-rata pertumbuhan jalan di Indonesia setiap tahunnya hanya 1,45 persen.
Menurutnya, ketimpangan laju pertumbuhan jalan yang tidak berbanding lurus dengan kendaraan bermotor harus disikapi oleh setiap pengguna dengan lebih bijaksana.
"Perlu dipertegas komitmen dan kesadaran bahwa jalan raya adalah fasilitas umum milik bersama,” tegas Bamsoet.
Menurut dia, hal ini bisa membangun suasana nyaman dan aman serta terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan lalu lintas.
Menurut data Korlantas Polri, selama pelaksanaan Operasi Patuh 2020 periode 23 Juli-5 Agustus telah terjadi pelanggaran lalu lintas lebih dari 548 ribu kasus dan kecelakaan lalu lintas 2.388 kejadian.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menjelaskan meskipun angka ini turun dari periode 2019, terjadi peningkatan pada aspek fatalitas akibat kecelakaan lalu lintas, terutama para pengendara motor.
Lebih memprihatinkan, ia menegaskan bahwa sebagian besar korban adalah kelompok usia produktif 15–35 tahun.
Bamsoet menyatakan masih tingginya angka kecelakaan pengendara motor tidak hanya disebabkan oleh makin meningkatnya jumlah pengguna motor di jalan raya.
Namun, kata dia, juga pada sikap berkendara yang tidak mengutamakan aspek keselamatan.
“Tidak hanya oleh pengendara motor individu, tetapi juga pengendara motor berkelompok yang melakukan touring bersama," jelas Bamsoet.
Ketua Dewan Pembina Motor Besar Indonesia (MBI) ini menerangkan banyaknya klub dan komunitas otomotif di satu sisi menggembirakan.
Karena banyak aktivitas mereka yang dibarengi berbagai kegiatan positif, seperti aksi solidaritas sosial kemanusiaan.
Kehadiran mereka juga turut menggerakkan sektor perekonomian khususnya pariwisata melalui kunjungan ke berbagai destinasi wisata yang selanjutnya mereka 'promosikan' lewat berbagai media sosial.
Namun, ia menegaskan bahwa di sisi lain masih banyak komunitas otomotif yang belum memahami tata cara berkendara berkelompok yang baik dan benar sehingga memunculkan kritik dari masyarakat pengguna jalan lainnya.
“Karena itu, hadirnya buku dan video Panduan Tata Cara Berkendara Sepeda Motor Berkelompok yang dibuat IMI perlu disebarluaskan kepada ratusan juta pengendara motor di seluruh Indonesia," pungkas Bamsoet.
Turut hadir dalam Sosialiasi Empat Pilar MPR RI ini antara lain Ketua Umum IMI 2016-2020 Sadikin Aksa, mantan Wakapolri Komjen (Purn) Nanan Soekarna, Kepala Pusat Pendidikan Lalu Lintas Polri Kombes Djoni Hendra, serta ratusan anggota komunitas otomotif. (*/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Boy