Terima Dukungan Gubernur Koster Maju Caketum IMI, Bamsoet Dorong Pembangunan Sirkuit F1 di Bali

Sabtu, 21 November 2020 – 07:28 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo mendapat dukungan Gubernur Bali I Wayan Koster menjadi ketua umum IMI 2020-2024. Foto: Humas MPR.

jpnn.com, BALI - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet)  mendapatkan dukungan dari Gubernur Bali I Wayan Koster untuk menjadi ketua umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) periode 2020-2024.

Sebelumnya, dukungan juga sudah datang dari 24 Pengurus Provinsi (Pengprov) IMI untuk Bamsoet.

BACA JUGA: Bamsoet Terima Dukungan 24 Pengprov Maju Calon Ketua Umum IMI 2021-2024

"Dukungan Gubernur Bali melengkapi dukungan 24 Pengprov IMI dari seluruh Indonesia yang telah disampaikan sebelumnya. Insyaallah dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan menjadi modal kuat untuk memajukan olahraga bermotor di Indonesia," ujar Bamsoet usai bertemu Gubernur Wayan Koster, bersama para ketua IMI Provinsi se-Indonesia di Bali, Jumat (20/11).

Dewan Pembina IMI 2016-2020 ini menjelaskan, dalam pertemuan tersebut ia juga mendorong dibuatnya sirkuit Formula 1 (F1) dan MXGP di Bali.

BACA JUGA: Didukung 22 Provinsi, Bamsoet Siap Jadi Caketum IMI Pusat

Sebagai tujuan destinasi pariwisata yang sudah mendunia dengan keunggulan wisata alam dan budaya, Bali juga punya potensi besar untuk dikembangkan menjadi wisata otomotif. 

Karena itu, kata Bamsoet, pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Bali perlu mulai membuat rencana strategis membangun Sirkuit F1.

BACA JUGA: Bamsoet Gandeng Ahmad Dhani dan Putri Indonesia Jolene Marie

"Tidak perlu menggunakan uang APBN atau APBD secara penuh, pembangunan sirkuit bisa dilakukan dengan menggandeng investor. IMI siap menjembataninya," kata Bamsoet.

Ketua ke-20 DPR RI ini menjelaskan, negara tetangga di skala ASEAN saja sudah memiliki sirkuit untuk balapan F1.

Antara lain Malaysia dengan Sirkuit Sepang, Singapura dengan Sirkuit Jalan Raya Marina Bay, dan Vietnam dengan Sirkuit Jalan Raya Hanoi.

Menurut Bamsoet, sebagai negara terbesar dari segi luas wilayah, jumlah penduduk, maupun kekuatan ekonomi, Indonesia sepatutnya sudah bisa membuat sirkuit F1.
"Saya usulkan pembangunannya lebih tepat di Bali," tegasnya.

Selain karena kondisi sosial masyarakat yang mendukung, para pecinta F1 rasanya juga tidak akan keberatan datang ke Bali.

"Mereka bisa datang menonton keseruan balapan, setelah itu menikmati berbagai destinasi wisata alam dan budaya di Bali," jelas Bamsoet.

Ketua Dewan Pembina Motor Besar Indonesia (MBI) ini memaparkan, penyelenggaraan F1 di berbagai negara bisa mendatangkan keuntungan hingga triliunan rupiah.

Sebagai contoh, perusahaan akuntan global PricewaterhouseCoopers memperkirakan Azerbaijan mendapatkan keuntungan ekonomi mencapai USD 506 juta atau sekitar Rp 7 trilun selama empat tahun menyelenggarakan F1.

Selain keuntungan ekonomi, prestise atau kebanggaan sebagai sebuah bangsa juga akan hadir.

Dengan adanya sirkuit F1, industri olahraga nasional juga akan makin meningkat.

Para generasi muda juga akan makin serius menekuni profesi atlet, karena ada kejelasan," pungkas Bamsoet. (*/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler