Bamsoet Ajak Dyland Pros Dorong Perkembangan E-Sport Indonesia

Jumat, 25 Februari 2022 – 18:23 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dalam Podcast Ngobras sampai Ngompol (Ngobrol Asyik sampai Ngomong Politik) bersama Dyland Pros di Studio Digital Black Stone, Jakarta, Jumat (25/2).

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI sekaligus Dewan Pembina Pengurus Besar E-Sport Indonesia Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengungkapkan, potensi ekonomi yang dihasilkan melalui e-sport sangat besar.

Dalam salah satu kajian World Economic Forum 2018, ledakan e-sport dunia akan menjadi bisnis USD 1 miliar dengan audience mencapai 300 juta penggemar.

BACA JUGA: Bamsoet: Pengusaha Bakal Diedukasi Terkait Hukum oleh Kadin dan Kejagung

Prediksi tersebut sangat beralasan lantaran pada 2018 e-sport dunia diprediksi mencatatkan perputaran uang mencapai USD 905 juta.

Begitupun di Indonesia, demam e-sport sudah melanda lintas usia dan status sosial.

BACA JUGA: Bamsoet Dorong Ciptakan Desa Wisata Agro, Industri, dan Digital di Daerah Ini

Tidak heran jika semakin hari semakin banyak generasi muda yang terjun ke dunia e-Sport.

Seperti yang dilakukan Dyland Maximus Zidane atau yang dikenal dengan Dyland Sultan Pros.

BACA JUGA: Bamsoet Sebut Tiga Gap dalam Digital Trading di Indonesia, Apa Saja?

Tidak sekadar menjadi gamers, dia berhasil menjadikan video gaming sebagai tren di platform Youtube.

Terjun ke YouTube sejak 2015, kanal YouTube Dyland Pros sudah memiliki 15,3 juta subscriber.

"Bermula dari meminjam motor ayahnya, nongkrong di warnet untuk bermain game, kini Dyland Pros telah berubah menjadi pemuda yang sukses,'' kata Bamsoet.

Penghasilannya, walaupun masih berusia 22 tahun, ditaksir mencapai miliaran rupiah per bulan, baik dari monetisasi YouTube maupun dari berbagai game dimainkan.

Tidak sekadar dgaming, Dyland juga memiliki banyak unit usaha seperti Pros Coffee, Pros Clothing, hingga Liquid," ujar Bamsoet dalam Podcast Ngobras sampai Ngompol (Ngobrol Asyik sampai Ngomong Politik) bersama Dyland Pros di Studio Digital Black Stone, Jakarta, Jumat (25/2).

Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, pemain e-sport terkemuka dunia, Kuro Takhasomi dari Jerman, berhasil mencatatkan penghasilan dari e-sport mencapai USD 3,5 juta.

Indonesia juga tidak kalah, selain Dyland Pros dengan kontennya, lima atlet e-sport Indonesia juga telah mencatatkan pendapatan yang fantastis.

Seperti Hansel “BnTeT” Ferdinand dengan pendapatan mencapai Rp 1,5 miliar dan Kevin “Xccurate” Susanto dengan pendapatan Rp 984 juta.

"Tidak sekadar bermain game dan membuat video gaming, Dyland Pros dan para generasi muda lain harus menggelorakan semangat kebangsaan," jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan, menurut Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, pada 2020 industri game menempati posisi ke-7 penyumbang terbesar terhadap produk domestik bruto ekonomi kreatif Indonesia.

Sekaligus menyumbang sekitar Rp 24,88 triliun atau sekitar 2,19 persen sumbangan subsektor aplikasi dan game developer untuk PDB nasional.

"Presiden Jokowi juga memiliki concern yang besar dalam pengembangan e-sport dan industri gaming Indonesia agar bisa menjadi kekuatan ekonomi bangsa,'' ucapnya.

Salah satu wujudnya, pemerintah terus mendukung agar kecepatan internet di Indonesia semakin meningkat.

Keberadaannya sangat penting sebagai salah satu infrastruktur krusial dalam industri game.

''Dari laporan hasil Speedtest Global Index pada September 2021, terlihat kecepatan internet di Indonesia sudah naik empat peringkat di urutan ke-108 dari 138 negara dunia dengan kecepatan download internet mobile rata-rata 23.12 Mbps dan upload 12.56 Mbps," ucapnya Bamsoet. (mrk/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler