jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo mengajak generasi milenial bijak dalam menggunakan media sosial dan tak ikut menyebar hoaks.
Ajakan itu sejalan dengan misi diselenggarakannya kompetisi 'Ajang Karya Video Empat Pilar MPR RI'.
BACA JUGA: Kemenkominfo Putus Akses 5 Ribu Unggahan Hoaks Tentang Covid-19
Pria yang akrab disapa Bamsoet itu mengajak generasi milenal mengikuti kompetisi yang diselenggarakan MPR bekerja sama dengan Jawa Pos Multimedia TV Network (JPM Network).
Para peserta bisa mengikuti kompetisi ini dengan cara mengupload video berisi pesan Empat Pilar MPR yang meliputi nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
BACA JUGA: Ada Ribuan Hoaks Covid-19, Masyarakat Diminta Waspada
"Video tersebut bisa di upload ke YouTube dengan durasi maksimal 10 menit, ke Instagram dengan durasi maksimal 2 menit, dan TikTok dengan durasi maksimal 60 detik," kata Bamsoer dalam webinar 'Ajang Karya Video Empat Pilar MPR RI' secara virtual di Jakarta, Jumat (19/11).
Dia menargetkan kompetisi yang berlangsung hingga Desember 2021 bisa diikuti seribu peserta SMA, SMK atau sederajat dan menghasilkan 1 juta viewer.
BACA JUGA: Kasus Hoaks Babi Ngepet Depok, Edison Membeber Kisah Nabi Ibrahim
"Kegiatan ini merupakan cara kreatif MPR RI melakukan vaksinasi ideologi, khususnya bagi generasi milenial yang sangat terhubung dengan dunia digital," harap Ketua DPR RI ke-20 itu.
Bamsoet berharap kompetisi ini apat dimanfaatkan untuk menyalurkan energi dan potensi generasi muda, membangun kreativitas, mengembangkan dan mengaktualisasikan potensi diri melalui kegiatan yang positif dan bermanfaat.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini mengatakan melalui ajang tersebut, MPR ingin mengajak generasi milenial agar sehat dan bijaksana menggunakan media sosial dengan tidak dalam lingkaran penyebaran, apalagi memproduksi hoaks.
"Dampak yang paling membahayakan adalah dekadensi moral generasi muda bangsa," ungkapnya.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini memaparkan berdasarkan catatan Badan Intelijen Negara (BIN), pemuda dan remaja yang berusia 17-24 tahun adalah kelompok usia yang menjadi target utama penyebaran paham radikalisme.
"Terlebih saat ini masih ada sebagian generasi muda yang bersikap antipati terhadap narasi wawasan kebangsaan," beber Bamsoet
Survei CSIS mencatat ada sekitar 10 persen generasi milenial yang setuju mengganti Pancasila dengan ideologi lain.
Sementara survei Komunitas Pancasila Muda yang dilakukan pada akhir Mei 2020 mencatat 19,5 persen responden kaum milenial merasa tidak yakin bahwa nilai-nilai Pancasila penting atau relevan dalam kehidupan mereka.
Webinar 'Ajang Karya Video Empat Pilar MPR RI' juga dihadiri sutradara dan seniman Yudha Wibisono.
Hadir pula secara virtual ratusan siswa berbagai SMK atau SMA,seperti SMKN 7 Pontianak, SMKN 1 Sungai Raya, SMA dan SMK Ngurah Rai Bali, SMK Kartini Batam, SMKN 7 Batam, SMA Kartini Batam, SMAN 3 Batam, dan SMK Syubbanul Wathon Tegalrejo, Magelang. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi