Bamsoet Ajak Investor Tiongkok Bangun Jalan Tol Mengwi–Gilimanuk

Senin, 28 Maret 2022 – 23:21 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (kanan) menerima Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia H.E Mr. Lu Kang di ruang kerja ketua MPR RI, Jakarta, Senin (28/3). Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengajak Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia H.E Mr. Lu Kang untuk menggerakan investor Tiongkok berinvestasi dalam pembangunan jalan tol Mengwi–Gilimanuk sepanjang 96,21 km di Pulau Bali.

Tol ini mencakup tiga kabupaten di Provinsi Bali, yaitu Jembrana, Tabanan, dan Badung.

BACA JUGA: Bamsoet Beri Masukan untuk Tangani Aplikasi Investasi Ilegal, Aparat Harus Tahu

"Kehadiran jalan tol Mengwi–Gilimanuk sangat strategis dan menjanjikan bagi investor,'' ungkap Bamsoet.

Sebab, tol ini dapat mengakomodasi kendaraan dari barat ke timur dan sebaliknya.

BACA JUGA: Bamsoet Dukung Pengusulan Mendiang Sabam Sirait Sebagai Pahlawan Nasional 

Selain itu, menjadi jalur alternatif dari pelabuhan Gilimanuk ke arah Denpasar.

''Sekaligus memangkas waktu tempuh Pelabuhan Gilimanuk ke Kota Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan dari enam jam menjadi hanya sekitar dua jam," ujar Bamsoet.

BACA JUGA: Bamsoet Resmi Menutup Lomba Free Fly Burung Macaw Se-Indonesia, Ini Daftar Pemenangnya

Hal itu dikatakannya seusai menerima Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia H.E Mr. Lu Kang di ruang kerja letua MPR RI, Jakarta, Senin (28/3).

Ketua ke-20 DPR RI ini mengapresiasi capaian nilai perdagangan yang telah diraih Indonesia dan Tiongkok di sepanjang 2021 yang mencapai USD 110 miliar.

"Saya berharap capaian tersebut dapat terus ditingkatkan dengan nilai perdagangan yang lebih berimbang di masa mendatang,'' ujarnya.

Pada 2021, Indonesia mengalami defisit perdagangan USD 2,44 miliar.

Defisitnya neraca perdagangan Indonesia terhadap Tiongkok dipengaruhi hambatan dagang nontarif bagi komoditas unggulan Indonesia.

''Misalnya, sektor pertanian, peternakan dan perikanan," tandas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini mengungkapkan, dalam pertemuan ini, pihaknya membahas berbagai situasi dunia.

Salah satunya, ketegangan yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.

"Sebagai pemimpin G20, Indonesia tetap mengundang Rusia untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang diselenggarakan pada Oktober 2022 di Bali,'' ucapnya.

Terlebih, Kedutaan Besar Rusia di Indonesia telah mengkonfirmasi bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin akan menghadiri KTT G20 di Bali.

Undangan ini bukan berarti membenarkan tindakan yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina.

''Indonesia menjalankan kewajiban sebagai pemimpin G20 untuk mengundang seluruh negara anggotanya, seperti Rusia, Tiongkok, Amerika Serikat, Inggris, dan yang lain untuk menghadiri KTT G-20," tandas Bamsoet. (mrk/jpnn)


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler