jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo memaparkan hasil survei Lembaga Riset CESPELS (Center for Social, Political, Economic and Law Studies) tentang pandangan masyarakat terkait Covid-19 yang dirilis Mei 2020.
Survei itu menunjukkan tingginya tingkat kecemasan masyarakat, mayoritas responden merasa cemas (54,4 persen) dan sangat cemas (35,6 persen).
BACA JUGA: HGN 2020, Bamsoet: Perhatikan Nasib Honorer yang Belum Diangkat jadi PPPK
Bamsoet berharap, tingkat kecemasan tersebut makin menurun seiring membaiknya penanganan Covid-19 oleh berbagai pemangku kepentingan, serta dengan kian tingginya kesadaran masyarakat mengedepankan protokol kesehatan.
"Apalagi, rasio angka kesembuhan pasien Covid-19 di Indonesia cukup tinggi, sekitar 83,97 persen. Jauh lebih baik dari rasio angka kesembuhan pasien Covid-19 di tingkat global sebesar 64 persen," ujar Bamsoet dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR RI Bersama Himpunan Mahasiswa (HIMA) KOSGORO, secara virtual di Jakarta, Kamis (26/11).
BACA JUGA: Bamsoet Minta Seleksi Guru PPPK 2021 Serius karena Hasil Rekrutmen 2019 Belum Beres
Bamsoet mengapresiasi HIMA KOSGORO yang telah mengoptimalkan kapasitas organisasi untuk bergotong royong membantu penanganan dampak pandemi Covid-19.
Antara lain melalui Program Gerakan Indonesia Bermasker (pembagian masker secara gratis kepada masyarakat), serta penyelenggaraan rapid test untuk masyarakat.
BACA JUGA: Catatan Ketua MPR RI: Kerja Berat Dongkrak Konsumsi di Tengah Pandemi dan ResesiÂ
Menurutnya, jiwa kepedulian sosial tersebut merupakan cerminan dari kematangan wawasan kebangsaan.
Tidak mengherankan, lanjut dia, mengingat kelahiran HIMA KOSGORO sebagai sebuah organisasi kemahasiswaan tak terlepas dari eksistensi organisasi induknya, KOSGORO 1957.
"Tri Dharma KOSGORO 1957 berupa Pengabdian, Kerakyatan, dan Solidaritas, turut menjiwai setiap gerak langkah dan aktivitas HIMA KOSGORO," jelas Bamsoet.
Ketua ke-20 DPR RI ini memaparkan, pengabdian merepresentasikan semangat perjuangan yang ikhlas untuk mempersembahkan dharma bakti kepada masyarakat, bangsa dan negara.
Semangat ini diibaratkan sebagai obor perjuangan dengan api abadi yang tidak pernah padam, tak lekang oleh waktu, tak goyah oleh terpaan zaman.
"Dharma yang kedua, yaitu Kerakyatan. Menegaskan bahwa jiwa dan aspirasi rakyat adalah sumber inspirasi bagi arah perjuangan KOSGORO. Kedekatan hubungan KOSGORO dengan rakyat tergambar dalam ungkapan penuh makna, KOSGORO lahir atas kehendak rakyat, besar karena selalu bersama rakyat, dan tidak akan lelah memperjuangkan rakyat," papar Bamsoet.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menambahkan, Dharma yang ketiga, yaitu Solidaritas.
Dibangun dari semangat kebersamaan sebagai sebuah bangsa, dan oleh perasaan senasib sepenanggungan.
Sebagai makhluk sosial, tidak mungkin menafikan kebutuhan untuk hidup berdampingan, berinteraksi, dan bekerja sama dengan orang lain, dan bersama-sama mewujudkan kerukunan.
Menurutnya, nilai-nilai Tri Dharma KOSGORO tersebut adalah nilai keutamaan yang besifat universal, sehingga akan selalu relevan pada berbagai periodisasi zaman.
"Oleh karena itu, melalui forum Sosialisasi ini, saya berharap segenap kader muda HIMA KOSGORO meneguhkan komitmen untuk merawat, menjaga dan melestarikan nilai-nilai Tri Darma tersebut. Dengan cara, mengamalkannya dalam kehidupan keseharian," pungkas Bamsoet. (*/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Boy