Bamsoet Apresiasi Buku Pearl Harbor Hiroshima Nagasaki Kepolisian Negara RI Karya Komjen (Purn) Arif Wachjunadi

Senin, 19 April 2021 – 21:43 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendorong para generasi muda yang ingin mengabdikan diri menjadi polisi untuk terlebih dahulu membaca buku 'Pearl Harbor Hiroshima Nagasaki Kepolisian Negara RI karya Komjen (Purn) Arif Wachjunadi.Foto: Humas MPR RI.

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendorong para generasi muda yang ingin mengabdikan diri menjadi polisi untuk terlebih dahulu membaca buku 'Pearl Harbor Hiroshima Nagasaki Kepolisian Negara RI karya Komjen (Purn) Arif Wachjunadi.

Buku tersebut mengungkap latar belakang dan kisah kelahiran Polri, serta memuat perjalanan Korps Bhayangkara dari masa ke masa, bahkan sejak Indonesia berada dalam pusaran perang pasifik ketika berkobarnya Perang Dunia II.

BACA JUGA: Ahmad Basarah Berharap Buku Catatan Merah Karya Guntur Soekarnoputra Dibaca Generasi Milenial

"Mendalami buku tersebut, kita bisa mendapatkan gambaran yang jelas mengenai awal mula kelahiran Polri, yang ternyata cikal bakalnya sudah ada sejak masa sebelum kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Apabila dirunut, bahkan dimulai dari sejarah penyerangan pangkalan laut Amerika Serikat, Pearl Harbor, oleh Jepang pada 7 Desember 1941,” kata Bamsoet usai menerima Komjen (Purn) Arif Wachjunadi di Jakarta, Senin (19/4).

Ketua ke-20 DPR RI itu mengatakanpengetahuan tentang sejarah Polri sangat penting untuk dipahami oleh seluruh personel kepolisian.

BACA JUGA: Rektor UGJ: Mahasiswa Bisa Mengakses Koleksi Perpustakaan MPR

“Tidak tidak berlebihan kiranya apabila saya menilai buku ini sebagai salah satu bacaan wajib bagi siswa yang sedang menempuh pendidikan untuk menjadi polisi," ujar Bamsoet

Dia menjelaskan sosok Komjen (Purn) Arif Wachjunadi sudah lama terkenal sebagai salah satu jenderal intelektual terbaik yang dimiliki Polri.

BACA JUGA: Bamsoet Minta Kepolisian segera Tindak Tegas Joseph Paul Zhang

Tidak heran bila selama berkarier di kepolisian, berbagai jabatan pernah diembannya.

Antara lain Analisis Kebijakan Utama Bidang Kurikulum Lemdiklat Polri (2018), Sekretaris Utama Lemhanas (2016), Asrena Kapolri (2015), Asops Kapolri (2013), Kapolda Bali (2012), Sahlisospol Kapolri (2012), dan Kapolda NTB (2009).

"Berbagai buku telah dia (Arif) lahirkan antara lain, 2.7 Model of Leader Character (2013), Awali dengan Senyum (2013), Blue Table Management (2013), Soft Power Penegakan Hukum di Sanolo Bolo Bima (2012), dan Menyapa dengan Budaya (2011)," jelas Bamsoet.

Mantan ketua Komisi III DPR RI ini menerangkan tidak heran apabila dalam penulisan buku 'Pearl Harbor Hiroshima Nagasaki Kepolisian Negara RI di dalamnya memuat banyak fakta dan data yang sangat kuat.

Selain itu, lanjut dia, sampai mengulas tiga peristiwa penting tentang kapan dan dari mana Polri lahir.

Bermula dari rangkaian sejarah dalam tiga tanggal 'keramat', yakni 19 Agustus 1945, 21 Agustus 1945, hingga 1 Juli 1946.

"Sebagai intelektual, Komjen Pol (Purn) Arif Wachjunadi menilai tanggal 21 Agustus 1945 yang merupakan momentum proklamasi Polri sebagai Polisi Nasional, sangat layak dijadikan sebagai dasar Hari Kepolisian Nasional. Dia juga menyertakan delapan fakta sejarah sebagai penguat argumennya," terang Bamsoet.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menambahkan penilaian tersebut berbeda dengan keputusan pemerintah melalui Penetapan Pemerintah RI Nomor 11/SD Tahun 1946 yang ditandatangani Presiden Soekarno dan Menteri Dalam Negeri Soedarsono pada 25 Juni 1946, yang menetapkan Hari Bhayangkara atau Hari Kepolisian Nasional diperingati setiap 1 Juli.

Berdasarkan peristiwa terpisahnya Polri dari Kejaksaan Agung dan Kementerian Dalam Negeri, menjadi jawatan tersendiri yang berada langsung di bawah Perdana Menteri.

Menurut dia, perbedaan pandangan ini tidak perlu dipertentangkan, justru sangat menarik karena bisa dijadikan sebagai bahan penelitian lebih lanjut sehingga mengundang lebih banyak intelektual untuk menggali lebih dalam tentang kapan dan di mana jejak perjalanan Polri bermula.

“Dengan demikian makin menambah kekayaan khazanah ilmu pengetahuan bangsa tentang kepolisian," pungkas Bamsoet. (*/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler