Bamsoet Apresiasi Kemampuan Satgultor TNI Mengatasi Terorisme di Gedung MPR RI

Minggu, 27 Juni 2021 – 17:52 WIB
Pimpinan MPR RI saat menyaksikan latihan Satgultor TNI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (27/6). Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo merasa bangga melihat kemampuan Satuan Penanggulangan Terorisme TNI (Satgultor TNI) yang terdiri dari Sat-81 Kopassus TNI AD, Denjaka TNI AL, dan Satbravo-90 Paskhas TNI AU.

Dalam latihan penanggulangan terorisme yang dilakukan di Komplek Majelis (MPR/DPR/DPD RI) pada Minggu (27/6), dia melihat kualitas prajurit pilihan yang terdiri dari tiga matra TNI Itu memiliki kekuatan di atas rata-rata.

BACA JUGA: Covid-19 Mengintai Anak, Bamsoet Minta Keluarga Harus Taat Prokes

Politikus yang beken disapa dengan panggilan Bamsoet itu mengatakan latihan Satgultor TNI di kompleks parlemen bukan semata untuk melindungi para anggota dewan maupun pejabat publik yang beraktifitas di sana.

"Melainkan lebih dari itu, sebagai bentuk melindungi kedaulatan rakyat yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari keberadaan kompleks majelis," ucap Bamsoet usai menyaksikan latihan tersebut melalui virtual dari Bali.

BACA JUGA: PA 212 Tuding Vonis HRS Pesanan Cukong, Uni Irma Bertanya Balik, Menohok

Dia menjelaskan sebagai salah satu objek vital negara, kompleks Parlemen tidak boleh jatuh ke tangan teroris maupun ancaman lainnya yang mengganggu kedaulatan bangsa.

Oleh karena itu, Satgultor TNI harus senantiasa waspada dan siap siaga terhadap segala kemungkinan. Salah satunya dengan menggelar latihan secara berkala di kompleks yang berada di kawasan Senayan, Jakarta tersebut.

BACA JUGA: Novel Bamukmin Tuding Vonis HRS Pesanan Cukong, Adi Prayitno Berkomentar Begini

Menurut mantan ketua DPR RI itu, Satgultor TNI tidak hanya mampu melumpuhkan teroris yang melakukan aksinya dengan ancaman senjata api, tetapi juga yang menggunakan ancaman senjata biologi.

Selain itu, Satgultor TNI mampu menangani para teroris yang melakukan aksinya di saat negara sedang dihadapi wabah penyakit, seperti pandemi Covid-19.

Supaya terorisme tidak menghantui dan mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara, Bamsoet menilai diperlukan berbagai upaya peningkatan daya tangkal serta kecepatan bertindak dari Satgultor TNI.

"Latihan berkala akan semakin meningkatkan kemampuan para prajurit pilihan dari ketiga matra TNI tersebut. Dengan demikian mereka senantiasa siap memenuhi setiap panggilan tugas yang datang kapan pun juga," ucapnya.

Wakil ketua umum Partai Golkar itu mengatakan untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalitas prajurit, Satgultor TNI juga harus didukung oleh kesiapan alat utama sistem persenjataan atau alutsista.

Berdasar data Kementerian Pertahanan, pada Oktober 2020 TNI AD memiliki 77 persen kekuatan pokok minimal (minimum essential force/MEF), TNI AL 67,57 persen, dan TNI AU 45,19 persen.

Untuk mencapai Minimum Essential Force (MEF) hingga tahun 2044, Kemenhan setidaknya membutuhkan anggaran mencapai Rp 1.750 triliun. Di sinilah peran Kemenkeu beserta seluruh komponen pemerintahan untuk mencari sumber pendanaannya.

"Besarnya anggaran tersebut sangat realistis, mengingat luasnya wilayah dan posisi strategis Indonesia dalam percaturan geopolitik dunia," pungkas Bamsoet. (*/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Satgultor TNI   Bamsoet   Alutsista   TNI AD   TNI AL   TNI AU   MPR RI  

Terpopuler