jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengungkapkan perkembangan aset kripto di dunia makin pesat.
Sebab, bisnis perdagangan aset kripto beserta turunannya, dinilai memang sangat menjanjikan.
BACA JUGA: Wow! Jumlah Investor Kripto Lebih Banyak daripada Pasar Saham
Data Bloomberg dan CoinMarketCap mencatat, pada April 2021 saja, sebanyak 10 jenis aset kripto terbesar dunia memiliki nilai kapitalisasi mencapai USD 1,8 triliun.
Bamsoet menilai saat ini digital mining atau penambang kripto terbesar di dunia dikuasai oleh Bitriver, perusahaan digital mining asal Rusia dan Enegix, asal Kazakhstan.
BACA JUGA: Begini Cara Mendapat Penghasilan Pasif dengan Staking Kripto
Bamsoet mencontohkan Bitcoin yang beredar sejak 2009, memiliki nilai total USD 1,179 triliun dan mengalami lonjakan harga sebesar 782 persen.
Kemudian, Ethereum yang beredar sejak 2015, memiliki nilai total mencapai USD 281 miliar dan mengalami lonjakan harga sebesar 1.796 persen.
BACA JUGA: BI Ungkap Kripto Berbahaya untuk Stabilitas Keuangan Global
"Kementerian Perdagangan melaporkan transaksi kripto di Indonesia sepanjang tahun 2021 mencapai Rp 859 triliun dengan jumlah investor mencapai 11,2 juta (7,5 juta diantaranya berasal dari kalangan milenial) dan nilai transaksi harian Rp 2,7 triliun," ungkap Bamsoet usai meresmikan kantor PT Cipta Aset Digital, di kawasan industri Tangerang, Sabtu (3/9/22).
Bamsoet membeberkan jumlah investor aset kripto jauh lebih besar daripada di pasar modal berbasis Single Investor Identification (SID) yang jumlahnya baru mencapai sekitar 7,48 juta investor.
Kemampuan pasar aset kripto dalam menghimpun dana tersebut jauh lebih besar dibandingkan kemampuan pasar modal konvensional yang jumlahnya masih berada pada kisaran Rp 363,3 triliun.
"Tidak heran jika pasar kripto Indonesia sudah menjadi yang terbesar di Asia Tenggara serta dikabarkan menempati posisi 30 di dunia," ujarnya.
Direktur Utama PT Cipta Aset Digital Budi Sukandi, Counselor Embassy Republic of Fiji to Indonesia Mr. Isaac Gracex, Dandenpom Jaya/1 Mayor Cpm Sundoro, Danramil 03/Lgk Kodim 0510 Trs Kapten Arh Peristiwa Sihotang, Kapolsek Legok AKP Budi Harjono, dan Sekjen APLI Ina Rachman.
Ketua DPR RI ke-20 itu menyebutkan lima jenis aset kripto yang memiliki nilai transaksi tertinggi di Indonesia. Pertama, Tether dengan nilai transaksi Rp 42,3 triliun, disusul Bitcoin Rp 18,5 triliun, Ethereum Rp 14,2 triliun, Dogecoin Rp 6,8 triliun, dan Terra Rp 6 triliun.
Potensi besarnya transaksi aset kripto tidak boleh hanya dinikmati penambang digital asing, melainkan juga harus dinikmati oleh penambang digital anak bangsa dari dalam negeri.
"Terlebih dengan ketersediaan infrastruktur seperti pasokan listrik hingga jaringan internet yang sudah memadai, bukan tidak mungkin jika kelak Indonesia menjadi negara penambang kripto terbesar dunia seperti Rusia, Kazakhstan, China, Amerika Serikat dan Hongkong yang dikabarkan mengendalikan 70 persen penambangan kripto dunia," jelas Bamsoet.
Bamsoet mengapresiasi kehadiran PT Cipta Aset Digital yang didirikan para anak bangsa sejak 2021, dan telah terdaftar dalam Asosiasi Perusahaan Penjualan Langsung Indonesia (APLI). (jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul