Bamsoet Dorong SDM Kuasai Iptek sebagai Pilar Pembangunan Bangsa

Selasa, 07 Juni 2022 – 16:11 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menghadiri acara wisuda putrinya, Beliza Shintya putri, angkatan ke-20 Navananta, SMA Labschool Kebayoran, Jakarta, Selasa (7/6). Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyatakan, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan untuk mewujudkan cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa.

Pekerjaan rumah ini harus dituntaskan bersama, salah satunya, melalui gagasan Visi Indonesia Emas 2045.

BACA JUGA: Ini Alasan Bamsoet Dorong Kemandirian Industri Pertananan Nasional, Ternyata...

Pembangunan sumber daya manusia dan penguasaan iptek menjadi salah satu pilar fundamental pembangunan bangsa.

"Pendidikan berkualitas yang mencakup segala dimensi sistem pembelajaran, mulai dari kurikulum, sumber daya pengajar, hingga infrastruktur harus dapat dinikmati seluas-luasnya oleh masyarakat," ungkapnya.

BACA JUGA: Bamsoet Apresiasi Jenderal Andika yang Ikut Perkuat Industri Ketahanan Nasional

Dengan begitu, manusia Indonesia mampu berpikir kritis, kreatif, inovatif, dan berdaya saing global.

Hal itu dikatakan Bamsoet seusai menghadiri acara wisuda putrinya, Beliza Shintya putri, angkatan ke-20 Navananta, SMA Labschool Kebayoran, Jakarta, Selasa (7/6).

BACA JUGA: Bamsoet Dorong Percepatan Migrasi Kendaraan Berbahan Bakar Minyak ke Listrik

Ketua DPR RI ke-20 ini menyadari sepenuhnya bahwa mendidik adalah tugas yang berat.

Merujuk pada hasil survei Program for International Student Assessment (PISA) 2019, tingkat literasi Indonesia menempati peringkat ke-62 dari 70 negara.

Pada 2021, World Population Review menempatkan Indonesia pada peringkat ke-54 dari total 78 negara yang masuk dalam pemeringkatan sistem dan kualitas pendidikan di dunia.

"Khusus pendidikan SMA, data Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan mencatat, setiap tahun, dari 3,7 juta lulusan SMA, hanya 1,8 juta atau sekitar 49 persen yang berkesempatan melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi," kata Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan, seiring pesatnya lompatan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, bangsa Indonesia dipaksa untuk terus berlari.

"Di tengah upaya mengejar ketertinggalan di bidang pendidikan, kita kembali diuji dengan hadirnya pandemi Covid-19," ujarnya.

Menurut Bamsoet, pandemi telah menggerus berbagai sektor kehidupan, tidak terkecuali dunia pendidikan.

Sebagai gambaran, hingga awal Mei 2021, ada sekitar 407 ribu sekolah, 3,4 juta guru, dan sekitar 56 juta siswa terdampak Covid-19 di Indonesia.

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menambahkan, pandemi memaksa semua pihak untuk melakukan berbagai langkah penyesuaian dan inovasi dalam proses belajar mengajar.

Menyeimbangkan dua kutub kepentingan, yaitu antara pemenuhan kebutuhan pendidikan yang berkualitas di satu sisi, dan kebutuhan melindungi kesehatan anak didik, di sisi yang lain.

"Alhamdulillah, pendidikan yang berkualitas dan berorientasi pembangunan dapat dirasakan putri kami, Belliza Shintya Putri, bersama siswa lain yang selesai menuntut ilmu di SMA Labschool Kebayoran Jakarta," ungkapnya.

Nilai-nilai positif yang diwariskan SMA Labschool Kebayoran Jakarta akan terus melekat dan membentuk karakter putra-putri.

"Baik sebagai akademisi, sebagai bagian integral dari masyarakat, maupun sumber daya manusia yang potensial," pungkas Bamsoet. (mrk/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
MPR RI   Bamsoet   Bambang Soesatyo   SDM   Iptek  

Terpopuler