jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR Bambang Soesatyo menyampaikan rasa keprihatinan mendalam atas bencana tsunami akibat erupsi Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Banten. Dia juga ikut berbela sungkawa terhadap keluarga korban yang ditinggalkan.
Bambang mendorong Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP), BNPB, BPBD, bersama Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kementerian Sosial (Kemensos) untuk terus melakukan pencarian korban tsunami di Serang, Banten, yang masih belum ditemukan. "Serta melakukan evakuasi terhadap warga ke daerah yang dianggap aman," kata Bambang, Minggu (23/12).
BACA JUGA: Menko PMK Turut Berduka untuk Korban Tsunami Banten
Bambang mendorong Kemensos segera turun ke lokasi untuk mengoordinasikan bantuan dan pertolongan, serta mengidentifikasi kebutuhan bagi warga yang berdampak tsunami di tempat pengungsian.
"Mendorong Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk segera membuka posko kesehatan guna memberikan pertolongan bagi warga yang menderita luka-luka," lanjut politikus Partai Golkar yang karib disapa Bamsoet itu.
BACA JUGA: Tsunami, 14 Orang dari PLN Meninggal Saat Nonton Seventeen
Selain itu, dia mendorong Kementerian Perhubungan melalui Kepala Pelabuhan Merak dan PT. ASDP Indonesia Ferry untuk memberikan solusi bagi kapal yang mengalami kesulitan bersandar dengan memperhatikan kenyamanan dan keamanan penumpang.
Mendorong BMKG untuk terus memberikan informasi mengenai kondisi terkini baik situasi cuaca, ketinggian laut, serta kemungkinan terjadinya erupsi kembali anak gunung Krakatau melalui media cetak, siber, dan siaran, maupun SMS broadcast.
BACA JUGA: Anak Krakatau Erupsi, Peralatan Seismograf Rusak
"Hal ini guna memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi, serta aktif memberikan informasi tersebut kepada lembaga transportasi darat, laut, sungai, danau, dan udara," katanya.
Mendorong Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Pemerintah Daeah (Pemda) bersama BPBD untuk melakukan sosialiasi kepada masyarakat mengenai langkah-langkah evakuasi atau penyelematan diri jika terjadi bencana di lingkungannya seperti memperbanyak simulasi evakuasi bencana.
Mendorong Kemendagri melalui Pemda, BNPB, dan BMKG bersinergi dalam upaya penanggulangan bencana dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana sesuai dengan Undang-Undang No.24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.
Mendorong BMKG dan BNPB untuk segera melengkapi dan memperbaiki peralatan early warning system (EWS) untuk mencegah jatuhnya korban jiwa apabila terjadi kembali bencana alam seperti longsor, banjir, gempa bumi, maupun tsunami.
"Mengingat waktu peringatan dini merupakan aspek yang paling penting dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat sehingga dapat meminimalisir terjadinya korban jiwa dan materi, serta mengajak masyarakat untuk bersama-sama merawat peralatan EWS," papanya. Dia juga mengimbau masyarakat untuk tidak panik, dan tenang serta mendengarkan informasi dari badan resmi seperti BMKG dan pemda. "Perhatikan rambu-rambu evakuasi dalam penyelamatan diri," pungkas Bamsoet. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Korban Tsunami Banten dan Lampung, 43 Orang Meninggal Dunia
Redaktur & Reporter : Boy