Bamsoet Ingatkan Agung Laksono Cs Sadar Diri daripada Gigit Jari

Senin, 25 Mei 2015 – 07:11 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Pengurus Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie (Ical) hasil musyawarah nasional (munas) di Bali mengingatkan pihak Agung Laksono Cs agar tidak ngotot memaksakan diri menggunakan surat keputusan (SK) menteri hukum dan HAM untuk mengusung dan mendaftarkan calon kepala daerah ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Menurut bendahara umum Golkar kubu Ical, Bambang Soesatyo, sikap ngotot Agung Cs akan percumah karena SK Menkumham sudah dibatalkan pengadilan tata usaha negara (PTUN).

“Karena SK Menhukam yang menjadi jualan mereka (Golkar kubu Agung, red) selama ini kini tidak laku di KPU,” ujar Bamsoet di Jakarta, Minggu (24/5). "Kami di kubu munas Bali sekarang ini ya hanya menunggu teman-teman itu sadar dan kembali ke jalan yang benar.”

BACA JUGA: Agung Yakin SK Yasonna yang Akan Dipakai KPU

Bamsoet -sapaan Bambang- menegaskaan, sikap ngotot Golkar kubu Agung justru akan menyulitkan partai berlambang beringin hitam itu untuk ikut serta di pilkada serentak tahun ini. Namun, jika kubu Agung cs mengalah maka hal itu akan memudahkan Golkar kembali bersatu dan bisa mengusung calon kepala daerah sekaligus mendaftarnya ke KPU.

Bamsoet pun menduga sikap ngotot Agung itu karena ditunggangi pihak ketiga. Menurut Bamsoet, ada pihak yang terus mempengaruhi kubu munas Ancol agar internal Golkar terus berkonflik.

BACA JUGA: PKB Endus Motif Politik di Balik Beras Plastik

Karenanya, Bamsoet minta kubu Agung menyadari adanya upaya pihak lain menghancurkan Golkar. "Saya yakin kalau kubu Ancol menyadari kekeliruannya selama ini hanya dijadikan kuda troya untuk menghancurkan Golkar dari dalam oleh pihak ketiga, maka Golkar akan kembali bersatu," imbuhnya.  

Bambang juga mengingatkan bahwa saat ini DPR memulai revisi atas Undang-Undang Pilkada. Revisi itu untuk memasukkan ketentuan tentang putusan pengadilan sebagai acuan bagi KPU untuk mengakui keabsahan kepengurusan partai.

BACA JUGA: Mau Islah, Kubu Agung-Ical Buat Tim Khusus

“Kita lihat saja nanti, siapa yang bakal mendapat salam gigit jari. Munas Ancol yang abal-abal atau munas Bali,” pungkasnya.(flo/ara/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendagri Siap Kaji Usulan Perlunya Inpres Pilkada


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler