jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengapresiasi langkah maskapai penerbangan yang memberikan informasi secara jelas terkait penggunaan koper smart luggage.
Sehingga baik produsen, distributor, dan konsumen tidak lagi kebingungan.
BACA JUGA: Bamsoet Dukung Perlunya Perlindungan Hak Intelektual Pendidikan
Diketahui, koper Airwheel memenuhi spesifikasi dan persyaratan IATA selaku Asosiasi Transportasi Udara Internasional.
Koper smart luggage itu bisa masuk kabin karena memiliki baterai lithium yang bisa dilepas-pasang sesuai regulasi IATA.
BACA JUGA: Bamsoet Dorong Peningkatan Kualitas Pendidikan Tinggi di Indonesia
"Dengan adanya penjelasan tersebut diharapkan tidak ada lagi kebingunan dari masyarakat. Termasuk koper Airwheel (smart luggage) karena telah memenuhi syarat untuk dimasukkan ke dalam kabin maskapai," ujar pria yang akrab disapa Bamsoet di Kebumen, Minggu (21/1/23).
Dia mengimbau kepada produsen smart luggage lainnya, harus berkomitmen untuk memasarkan produknya sesuai dengan persyaratan-persyaratan sebagaimana diatur dalam ketentuan yang diatur oleh International Air Transport Association (IATA).
BACA JUGA: Hadiri Pengukuhan Guru Besar Universitas Trisakti, Bamsoet Berpesan Begini
Sekaligus menjunjung tinggi prioritas keamanan dan keselamatan produk tersebut saat dibawa dalam penerbangan.
Ketua DPR RI ke-20 itu menjelaskan, terdapat beberapa ketentuan smart luggage yang bisa dibawa ke bagasi kabin pesawat.
Adapun produk smart luggage yang bisa masuk kabin memiliki baterai lithium yang bisa dilepas-pasang sesuai regulasi IATA.
Dimensi smart luggage harus sesuai dengan aturan bagasi kabin.
Untuk Airbus A320 dimensinya P 56 cm x L 36 cm x T 23 cm dengan berat maksimal 7 kilogram dan pesawat ATR72-600 dimensinya P 41 cm x L 34 cm x T 17 cm dengan berat maksimal 7 kilogram.
"Lithium metal content di bawah hingga 100 Wh atau 2 gram bisa masuk ke kabin pesawat dengan maksimal 15 portable electronic device (PED) atau 1 portable medical electronic devices (PMED). Lithium metal content lebih dari 100 hingga 160 Wh bisa masuk ke kabin pesawat," tuturnya
"Sementara, lithium metal content lebih dari 160 Wh harus disiapkan dan diangkut sebagai kargo sesuai dengan peraturan barang berbahaya IATA," sambung Bamsoet.
Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia ini menjelaskan, sebagaimana diinformasikan Direktur Utama PT. Rohartindo Nusantara Luas (produsen koper Airwhell) Ronald Hartono Tan, koper Airwheel aman dibawa dalam penerbangan udara.
Sebab, koper itu memiliki sertifikat keamanan internasional seperti CE, MSDS, ROHS, UN 38.3, IC, CB, IEC. Sehingga terhadap keamanan koper, kelistrikan dan baterai telah diakui melalui sertifikat tersebut.
"Selama mengikuti ketentuan yang berlaku, produsen dan distributor berbagai merk smart luggage tidak perlu khawatir dalam memasarkan produknya di Indonesia. Termasuk koper Airwheel yang telah memenuhi spesifikasi dan persyaratan sebagaimana diatur dalam IATA," kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Wakil Ketua Umum FKPPI ini juga mengapresiasi rencana PT. Rohartindo Nusantara Luas yang akan membuka toko offline Airwheel pada 2024. Sehingga bisa berkontribusi dalam pergerakan ekonomi nasional.
"Berdasarkan laporan keuangan per September 2023, penjualan koper Airwheel melesat 2023,34 persen year on year (yoy) menjadi Rp 49,35 miliar dari sebelumnya Rp 16,27 miliar per September 2022. Ditambah penjualan perkakas dan perabot rumah tangga, secara total PT. Rohartindo Nusantara Luas membukukan pendapatan Rp 99,47 miliar per kuartal III/2023. Naik 28,79 persen yoy dari sebelumnya Rp77,24 miliar," pungkas Bamsoet. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bamsoet Sebut Kreativitas & Inovasi Tingkatkan Daya Saing Industri Makanan dan Minuman
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian