Bamsoet: Kehadiran PPHN Mencegah Negara Tanpa Arah 

Jumat, 28 Mei 2021 – 23:11 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. Foto: MPR RI.

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menegaskan terus berusaha untuk menghadirkan Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN) yang selama ini tak kunjung teralisasi.

Menurutnya, wacana kehadiran PPHN itu sudah berlangsung 2 periode, tetapi hingga saat ini belum juga berjalan.

BACA JUGA: Bamsoet, Sandiaga, Riza Patria, Tinjau Vaksinasi Covid-19 Tahap II bagi Lansia dan Pekerja Parekraf

"Hadirnya PPHN melalui amendemen ke-5 sudah cukup panjang di diskusikan dan menjadi wacana 2 periode di MPR sejak jaman ketua-nya Hidayat Nur Wahid, kemudian ke Zulkifli Hasan dan sekarang di saya sebagai ketua MPR," kata Bamsoet di sela peluncuran buku ke-19 dengan judul 'Cegah Negara Tanpa Arah' di media center DPR, Jumat (28/5).

Dia mengatakan, keinginan untuk menghadirkan PPHN selama ini masih terkendala karena situasi politik yang bisa memunculkan perdebatan.

BACA JUGA: Tinjau Vaksinasi Covid-19 Bagi Lansia dan Pekerja Pariwisata, Begini Harapan Bamsoet

Dia menegaskan kehadiran PPHN melalui amendemen tidak akan mengubah masa jabatan Presiden Indonesia dan tidak menjadikan MPR sebagai lembaga tertinggi negara.

"Ini penting bagi kita untuk mencegah bangsa ini tanpa arah,” tutur pria yang menjabat sebagai ketua umum IMI Pusat.

BACA JUGA: Bamsoet Pimpin Sumpah Jabatan Dua Anggota MPR dari Golkar dan PDIP

Bamsoet mengatakan, bangsa Indonesia tidak mampu menjawab ada rencana 50 atau 100 tahun ke depan.

Sebab, kata dia, ini berbeda dengan Tiongkok yang sudah mempunyai PPHN sehingga rencana arah bangsa ke depan bisa diketahui.

“Yang kita tahu hanya bisa memamtok 10 tahun mendatang ibu kota pemerintahan kita akan pindah ke Kaltim, ketika ditanyakan 100 tahun ke depan kita belum bisa menjawab,” kata Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu.

Sementara itu, Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria juga mengatakan, Tiongkok bisa membangun tembok yang begitu panjangnya tidak mungkin tanpa adanya perencanaan yang matang.

Sehingga, kata dia, Indonesia memang membutuhkan PPHN ini ke depannya. Agar arah pembangunan ini semakin jelas ke depannya.

“Berkaca ini perencaanaan sistematis menjadi sangat penting membangun perencanaan ke depannya,” ungkap Arif. (ddy/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler