Bamsoet: Komunikasi Tanpa Kepalsuan Kekuatan Utama Jokowi

Sabtu, 10 Maret 2018 – 15:57 WIB
Ketua DPR Bambang Soesatyo saat menghadiri launching buku Komunikasi Politik Jokowi. Foto: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengatakan, gaya komunikasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang hadir tanpa make up, topeng, dan kepalsuan menjadikan masyarakat maupun media massa selalu tertarik memberitakan sosoknya.

Menurut dia, sosok Jokowi yang tampil apa adanya tanpa berusaha menjadi orang lain merupakan kekuatan utama orang nomor satu di Indonesia tersebut.

BACA JUGA: Rakyat Terluka Jika DPR Beri Penghargaan ke Sri Mulyani

“Figur Presiden Jokowi yang apa adanya dan gaya bahasanya yang sederhana, justru menjadi perhatian masyarakat dan media massa untuk selalu memberitakan keunikannya,” dalam siaran persnya, Sabtu (10/3).

Berbicara dalam launching buku "Komunikasi Politik Jokowi" di gedung parlemen, Jakarta, Jumat (9/3), Bamsoet mengaku mengagumi gaya komunikasi politik Jokowi.

BACA JUGA: Bamsoet Minta KemenPAN-RB Tak Picu Gejolak soal Dana Pensiun

Jokowi yang sangat piawai dalam menggunakan komunikasi verbal dan nonverbal. Komunikasi yang dibangun menggunakan bahasa-bahasa sederhana dan merakyat.

"Sehingga masyarakat lebih memahami pesan-pesan disampaikan Jokowi," ungkapnya.

BACA JUGA: Cie..Ketua DPR Suap-Suapan sama Habib

Mantan ketua komisi III DPR itu menambahkan, gaya komunikasi politik Jokowi menjadi tradisi baru di kalangan Istana. Tradisi itu berhasil meruntuhkan sifat kesakralan Istana yang dipandang sebelumnya sangat kaku, formal dan penuh protokoler.

"Presiden Jokowi mempunyai banyak jurus komunikasi politik," tegasnya.

Dia menyebut politik meja makan, ngeteh di beranda Istana, mengenakan sarung sebagai lambang kaum santri, adalah beberapa kepiawaian presiden dalam membangun persepsi publik.

"Gaya komunikasi politik seperti itu berhasil mengubah persepsi istana yang selalu digambarkan penuh formalitas dan protokoler," papar Bamsoet.

Pun demikian ketika memecahkan persoalan, Jokowi cenderung lebih memilih gaya komunisi politik yang halus dan santun. Presiden Jokowi jarang menyanggah atau menjawab tudingan politik yang menyerangnya dengan perkataan. Namun, menjawab dengan komunikasi nonverbal.

Dia mencontohkan ketika mendapat serangan keras saat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dihalangi Paspampres saat ingin turun mendampingi Jokowi saat penyerahan Piala Presiden 2018 kepada Persija, Jokowi tidak banyak berkomentar.

"Cukup Jokowi mengajak Pak Anies duduk satu mobil, selesai. Inilah cara-cara komunikasi politik yang efektif," ungkap Bamsoet.

Hal lain yang menjadi khas Presiden Jokowi, kata dia, kebiasaannya menggunakan media sosial untuk memperlihatkan kesehariannya kepada masyarakat. Masyarakat jadi tahu bagaimana kesehariaan Presiden Jokowi di luar tugas kenegaraan.

"Melalui Vlog, Twitter, Instagram, maupun instrumen media sosial lainnnya, Presiden Jokowi berhasil menyampaikan pesan bahwa dirinya juga manusia biasa yang juga menjalankan aktivitas kesehariaan seperti kebanyakan orang lainnya," pungkasnya. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terbukti, Pak Jokowi Memang Pelayan Masyarakat Terbaik


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler