jpnn.com, JAKARTA - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Bambang Soesatyo alias Bamsoet mengatakan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tidak menghargai MPR sebagai lembaga negara.
Dia mengungkap MPR sulit berkoordinasi dengan Sri Mulyani untuk membahas anggaran.
BACA JUGA: Waduh! Pimpinan MPR RI Minta Presiden Melengserkan Menteri Keuangan
Padahal, kata Bamsoet, pimpinan MPR yang diwakili oleh Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad kerap mengudang Sri Mulyani untuk rapat membahas anggaran.
“Pak Fadel Muhammad merasakan betul sulitnya berkoordinasi dengan menteri keuangan. Sudah beberapa kali diundang oleh pimpinan MPR, Sri Mulyani tidak pernah datang," kata Bamsoet dalam keterangan persnya, Rabu (1/12).
BACA JUGA: Pimpinan MPR Minta Jokowi Mencopot Sri Mulyani, Gus Jazil Bilang Begini
Politikus Partai Golkar itu menuturkan bahwa Sri Mulyani pernah berjanji memenuhi undangan dari pimpinan MPR yang diwakili Fadel Muhammad.
Namun, janji tersebut tidak dipenuhi sosok yang akrab disapa Ani tersebut.
BACA JUGA: LaNyalla Minta Menkeu Sri Mulyani Segera Setujui Anggaran Yatim Piatu Korban Covid-19
Sri Mulyani tidak datang membahas anggaran bersama pimpinan MPR.
“Hal ini menunjukkan bahwa Sri Mulyani tidak menghargai MPR sebagai lembaga tinggi negara," tutur Bamsoet.
Ketua DPR RI periode 2018-2019 itu menyebut sebenarnya penting bagi Sri Mulyani membahas anggaran bersama pimpinan MPR.
Pasalnya, MPR memiliki tugas mendukung pemerintah menggencarkan vaksinasi demi menanggulangi pandemi Covid-19.
"MPR RI juga terus menggencarkan vaksinasi ideologi melalui Sosialisasi Empat Pilar MPR RI untuk mencegah sekaligus memutus mata rantai penyebaran radikalisme dan demoralisasi generasi bangsa," pungkas Bamsoet.
Sebelumnya, MPR RI meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencopot Sri Mulyani dari posisi menteri keuangan.
"Atas nama pimpinan MPR Republik Indonesia, mengusulkan kepada Presiden Republika Indonesia untuk memberhentikan Saudari Menkeu," tutur Fadel dalam keterangan pers di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/11).
Dia beranggapan Sri Mulyani tidak memiliki sisi etik sebagai pejabat pemerintah.
Sri Mulyani dianggap terkesan menyepelekan MPR.
Eks Gubernur Gorontalo itu menuturkan bahwa Sri Mulyani selalu menghindari rapat dengan pimpinan MPR demi membahas anggaran Sosialisasi Empat Pilar.
Rapat digelar demi mencapai titik temu terhadap anggaran Sosialisasi Empat Pilar.
Sebab, Sri Mulyani pengin anggaran kegiatan tersebut turun dari sebelumnya.
Namun, kata Fadel, pimpinan MPR merasa anggaran sosialisasi itu perlu ditingkatkan.
Pasalnya, pimpinan MPR sudah bertambah menjadi 10 orang dari semula berjumlah lima orang.
"Pimpinan MPR rapat dengan menkeu, kami undang dia (Sri Mulyani, red), sudah atur waktu semuanya, tiba-tiba dia batalin dua hari kemudian. Atur lagi, dia batalin," tutur Fadel. (ast/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur : Boy
Reporter : Aristo Setiawan