Bamsoet Mewanti-wanti Dua Kelompok Rentan Ini agar Tak Tertular Varian Omicron

Senin, 07 Februari 2022 – 12:03 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyatakan, angka kasus Covid-19 akhir-akhir ini melonjak karena penularan varian Omicron cepat.

''Hendaknya semua orang semakin peduli dan melindungi komunitas lanjut usia (lansia) dan mereka yang punya penyakit bawaan (Komorbid). Dengan kepedulian bersama, dampak terburuk bisa dihindari,'' ucap ketua umum IMI tersebut.

BACA JUGA: Ketua MPR Resmikan Prasasti Sumatra Tribute for Camel Trophy

Sejak awal pandemi Covid-19, para ahli kesehatan mengingatkan komunitas global bahwa virus ini menginfeksi siapa saja yang daya tahan tubuh atau imunitasnya lemah.

Menurut Bamsoet, komunitas lansia dan mereka yang memiliki komorbid harus mendapatkan perlindungan maksimal, baik inisiatif pribadi maupun keluarga atau kelompok.

BACA JUGA: Wakil Ketua MPR: Perjuangkan Ratu Kalinyamat sebagai Pahlawan Nasional

''Daya tahan tubuh lansia semakin menurun sehingga lebih rentan terinfeksi Covid-19. Begitu juga dengan mereka yang memiliki komorbid,'' ucap Bamsoet.

Para dokter dan tenaga kesehatan (nakes) yang merawat pasien korona menemukan bukti bahwa mereka yang punya riwayat diabetes dan penyakit jantung atau hipertensi masuk kelompok yang rentan terinfeksi.

BACA JUGA: Hari Kanker Sedunia, MPR Minta Penderita dan Penyintas Diberi Perawatan dan Edukasi

Ketua ke-20 DPR ini menuturkan, komunitas lansia maupun mereka yang komorbid berada di sekitar kita, baik di rumah, kantor, tempat ibadah, atau ruang publik lain.

Jadi, mereka harus dilindungi untuk mengurangi dampak buruk.

Data Kemenkes yang menggambarkan dampak buruk Covid-19 terhadap mereka yang komorbid patut untuk menjadi acuan setiap keluarga.

''Sekitar 95 persen pasien penderita Covid-19 yang tutup usia di Provinsi Jawa Timur merupakan pasien yang memiliki penyakit bawaan atau komorbid,'' ucap Bamsoet.

Minggu (6/2) data resmi pemerintah yang dipublikasikan menyebutkan kasus positif corona bertambah 36.057 kasus baru.  

Menurut data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, penambahan kasus tertinggi terjadi di Jakarta dengan 15.825 kasus, Jawa Barat (7.603), Banten (4.649), dan Jawa Timur (2.218).

Kasus Covid-19 yang dinyatakan sembuh menjadi 4.183.027 setelah 10.569 pasien dinyatakan pulih pada Minggu itu.

Namun, pada hari yang sama, 57 pasien meninggal. Jumlah pasien Covid-19 yang meninggal menjadi 144.554 orang.

Bamsoet menjelaskan, banyak daerah yang belum bersih dari penularan Covid-19. 

Jadi, setiap pemerintah daerah disarankan tetap waspada karena penularan Omicron begitu cepat.

''Warga didorong untuk tetap patuh pada protokol kesehatan (prokes) sebagai alternatif paling efektif,'' ungkap Bamsoet.

Meski daya rusak varian Omicron digambarkan lebih lemah daripada varian Delta, semua komunitas diharapkan tidak meremehkan.

Bamsoet menyarankan anggota keluarga yang terpaksa harus keluar rumah untuk bekerja atau ragam keperluan lain agar tetap waspada dengan menjalankan prokes.

''Setiap orang harus memastikan dirinya bersih dari Covid-19 saat kembali ke rumah agar tidak menulari keluarga,'' ucapnya.

Selain itu, setiap orang yang sudah menerima suntikan vaksin corona disarankan untuk tidak percaya diri berlebihan. 

Soalnya, Omricon mampu mengganggu kesehatan setiap orang meskipun sudah dua kali disuntik vaksin. 

Artinya, masyarakat harus berupaya maksimal terhindar dari potensi terinfeksi Omicron. Varian ini sudah mewabah di beberapa kota di dalam negeri.

Faktor lain yang juga patut digarisbawahi adalah menurunnya efektivitas vaksin di dalam tubuh kendati telah menerima vaksinasi dosis penuh (dua kali suntik vaksin). 

Artinya, meski sebagian besar populasi di 100 kabupaten atau kota dilaporkan sudah memiliki antibodi, merebaknya varian Omicron menjadi bukti bahwa krisis kesehatan sekarang belum berakhir.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Omicron mampu menghindari kekebalan. Enam penelitian sudah menyajikan bukti tentang penurunan efektivitas vaksin terhadap Omicron. 

Artinya, kendati seseorang sudah menerima vaksinasi dosis penuh, dia belum tentu kebal dari kemungkinan terinfeksi Omicron.

Data-data terbaru tentang lonjakan jumlah kasus positif cenderung memberikan gambaran bahwa Indonesia sedang menuju puncak gelombang ketiga penularan Covid-19. 

Karena itu, seluruh masyarakat diharapkan tetap mematuhi prokes saat berada di ruang publik.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun sudah menunda semua jadwal kunjungan kerja ke daerah-daerah. (mrk/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler