Bamsoet Minta Para Guru Waspadai Penyebaran Paham Radikalisme di Sekolah

Sabtu, 27 Januari 2024 – 20:00 WIB
Ketua MPR RI Bamsoet dalam Sosialisasi 4 Pilar MPR RI hari ke-10 dalam kunjungannya ke Dapil-7 Jawa Tengah bersama Forum Kepala Sekolah Kabupaten Purbalingga, Sabtu (27/1/24). Foto: dok MPR RI

jpnn.com, PURBALINGGA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengungkapkan tertangkapnya kembali 10 terduga teroris yang diduga ingin menggagalkan pemilu 2024 di Kota Solo, Kabupaten Sukoharjo, Karanganyar, dan Boyolali oleh Densus 88 Antiteror.

Oleh karena itu, pria yang akrab disapa Bamsoet meminta para kepala sekolah yang tergabung dalam Forum Kepala Sekolah se-Kabupaten Purbalingga untuk mewaspadai penyebaran paham radikalisme di sekolah.

BACA JUGA: Peringati HUT ke-78 MPR RI, Bamsoet Gelar Wayang Kulit Semar Boyong

Dalam kesempatan itu, Bamsoet juga menyoroti salah satu persoalan pendidikan di Indonesia, yakni masih besarnya beban administrasi yang harus dihadapi para guru.

Hal itu pernah disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) serta Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

BACA JUGA: Bamsoet Ingatkan Maskapai Penerbangan Nasional ikuti Standar IATA

Akibat besarnya beban administrasi tersebut, terkadang menyebabkan proses belajar mengajar menjadi terganggu.

"Saya merasakan sendiri banyaknya administrasi yang harus diurus dan diselesaikan. Mulai awal tahun ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kabarnya akan mulai menyederhanakan proses pengelolaan kinerja guru dan kepala sekolah, yang diharapkan dapat mengurangi beban administrasi," ujar Bamsoet dalam Sosialisasi 4 Pilar MPR RI hari ke-10 dalam kunjungannya ke Dapil-7 Jawa Tengah bersama Forum Kepala Sekolah Kabupaten Purbalingga, Sabtu (27/1/24).

BACA JUGA: Bamsoet Dorong Peningkatan Kemandirian Pangan di Banjarnegara

"Sehingga guru dapat lebih fokus kepada aktivitas belajar mengajar. Kita dukung rencana tersebut, agar bisa segera terealisasi dengan baik," sambungnya.

Turut hadir antara lain, Deputi Bidang Pengkajian dan Pemasyarakatan Konstitusi Setjen MPR RI Hentoro Cahyono, Staff Khusus Ketua MPR Brigjen Pol Putu Putra Sedane, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Purbalingga Tenny Juliawati, Ketua Forum Kepala Sekolah Kabupaten Purbalingga Maryono, serta Koordinator Pengawas SMK Cabang Dinas Wilayah IX Provinsi Jawa Tengah Suwanto.

Ketua DPR RI ke-20 itu menjelaskan, persoalan lain dalam wajah dunia pendidikan kita yakni tidak semua lulusan SD dapat melanjutkan pendidikan di SMP.

Demikian pula tidak semua lulusan SMP akan tertampung oleh SMA atau SMK.

Sehingga banyak pelajar yang tidak dapat melanjutkan sekolah, lantaran keterbatasan fasilitas pendidikan.

"Merujuk pada data jumlah sekolah di tanah air, saat ini terdapat 436.707 sekolah di Indonesia pada semester ganjil tahun ajaran 2023/2024. Dari jumlah tersebut, mayoritas merupakan Sekolah Dasar (SD), yakni 149.225 unit. Sedangkan jumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) tercatat sebanyak 42.907 unit, Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 14.573 unit, dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebanyak 14.461 unit," jelas Bamsoet.

Dosen pascasarjana Universitas Pertahanan RI (UNHAN) itu menerangkan, dibalik berbagai permasalahan yang menyelimuti dunia pendidikan, bangsa Indonesia masih bisa bangga karena ada peningkatan peringkat dalam kemampuan literasi matematika dan sains pelajar Indonesia.

Hal itu terlihat pada hasil survei kualitas pendidikan Programme for International Student Assessment (PISA) 2022.

"Skor literasi Indonesia versi PISA 2022 naik 5 posisi. Mengingat bahwa selama dua dekade penilaian atas mutu pendidikan Indonesia masih masuk kelompok 10 terendah, maka peningkatan peringkat ini menjadi sesuatu yang patut kita syukuri," jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum FKPPI itu menerangkan, dari aspek keberpihakan dan dukungan anggaran, sejak 2009 telah terpenuhi amanat Konstitusi dengan mengalokasikan 20 persen dari APBN untuk anggaran pendidikan sebagai mandatory spending.

Untuk 2024, besaran anggaran yang dialokasikan mencapai Rpa 660,8 triliun.

"Termasuk memberikan hasil maksimal bagi kesejahteraan dan peningkatan kompetensi guru. Sehingga para guru bisa mendidik dan melahirkan sumber daya manusia yang unggul, inovatif, berintegritas, dan berdaya saing," pungkas Bamsoet. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bertemu PGRI, Bamsoet Dorong Capres Tingkatkan Kesejahteraan Guru


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
MPR RI   Bamsoet   radikalisme   teroris   guru  

Terpopuler