Bamsoet Optimistis Hadi Tjahjanto Bisa Menjalankan Tugas Berat Ini

Jumat, 17 Juni 2022 – 20:15 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. Foto: Humas MPRIR

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) optimistis Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto bisa memberantas mafia tanah. 

"Tugas berat ini pasti bisa dilakukan oleh Pak Hadi," kata Bamsoet dalam keterangan persnya, Jumat (17/6). 

BACA JUGA: Hadi Tjahjanto Akhirnya Temui Sosok Penting Ini, Tetapi Sudah Tak Memakai Seragam Tentara Lagi

Mantan ketua Komisi III DPR itu mengatakan bahwa upaya memberantas mafia tanah harus dilakukan dari hulu ke hilir.

Misalnya, jelas dia, membenahi sistem di Kementerian ATR/BPN, sampai membangun kerja sama yang erat dengan para penegak hukum. 

BACA JUGA: Soal Pemberantasan Mafia Tanah, Komitmen Presiden Jokowi tak Perlu Diragukan Lagi

Tidak hanya soal memberantas mafia tanah, Bamsoet juga berharap mantan panglima TNI itu bisa memperluas reforma agraria.

Menurut dia, hal itu sejalan dengan langkah Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang sejak 2015 menggencarkan reforma agraria sebagai bagian menyelesaikan konflik pertanahan.

BACA JUGA: Bamsoet Apresiasi Jenderal Andika yang Ikut Perkuat Industri Ketahanan Nasional

"Dengan latar belakang militer serta chemistry-nya yang kuat dengan Presiden Joko Widodo, saya yakin Pak Hadi mampu menjalankan tugas ini dengan baik," kata dia.

Mantan ketua DPR itu mengatakan bahwa berbagai target reforma agraria sebenarnya sudah tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional.

Namun, politikus Partai Golkar itu menambahkan beberapa target belum tercapai karena besarnya tantangan yang dihadapi di lapangan.

Bamsoet kemudian membeber capaian dalam reforma agraria, seperti legalisasi aset dari target 4,5 juta hektare lahan hingga akhir 2021 lalu sudah mencapai 7,79 juta hektare. 

Legalisasi pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL) juga melampaui target dari 3,9 juta hektare menjadi 7,68 juta hektare.

"Target yang belum terselesaikan, antara lain, redistribusi lahan dari target 4,5 juta hektare baru tercapai 1,44 juta hektare, serta redistribusi tanah dari pelepasan kawasan hutan dari target 4,1 juta hektare baru terealisasi 298,404 hektare,” ungkap Bamsoet. (ast/jpnn)


Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler