Bamsoet: Pajak Alkes Jangan Disamakan dengan Barang Mewah

Jumat, 11 September 2020 – 19:27 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo menerima pengurus IDI, Jumat (11/9). Foto: Humas MPR.

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) minta pemerintah tidak lagi memasukkan alat kesehatan atau Alkes ke dalam kategori pajak barang mewah.

Bamsoet -panggilan Bambang Soesatyo berharap ada perlakuan khusus untuk pajak Alkes agar mengurangi beban operasional rumah sakit, sehingga bisa meringankan biaya pengobatan yang harus ditanggung masyarakat.

BACA JUGA: Bamsoet Lantik 2 Anggota MPR RI Hasil Pergantian Antar-Waktu

"Di Malaysia, pajak untuk beberapa alat kesehatan sudah hampir nol persen. Sehingga biaya berobat di sana jauh lebih murah dibanding Indonesia," kata Bamsoet usai bertemu pengurus IDI di ruang kerja ketua MPR RI, Jakarta, Jumat (11/9).

makanya tidak heran bila banyak warga Indonesia yang berobat ke Negeri Jiran, khususnya di wilayah Penang. Memang, sejak pandemi Covid-19 pemerintah sudah membebaskan pajak barang alat kesehatan namun hanya sebatas untuk penanganan Covid-19, bukan untuk keseluruhan Alkes.

BACA JUGA: MPR RI: Menggerakkan Perekonomian Harus dengan Penerapan Protokol Kesehatan Secara Ketat

"Jika pajak untuk seluruh alat kesehatan minimal bisa diperlakukan seperti di Malaysia, tentu akan membawa angin segar bagi dunia kedokteran tanah air," ujar Bamsoet

Pengurus IDI yang hadir antara lain Ketua Umum Daeng Faqih, Wasekjen Ferry Rahman, Wasekjen Dewan Pakar Adi Patria. Hadir pula Ketua Umum Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Hananto Seno, serta Anggota Komisi IX DPR RI Darul Siska.

BACA JUGA: HNW: Saatnya Presiden Jokowi Tampil Terdepan, Pimpin Langsung Penanganan Covid-19

Bamsoet mengungkapkan, riset Patients Beyond Borders memperlihatkan warga Indonesia sangat gemar berobat ke luar negeri. Peningkatannya cukup tajam, dari 350 WNI di tahun 2006 menjadi 600 ribu di tahun 2015. Total pengeluaran per tahun yang dikeluarkan WNI untuk berobat ke luar negeri bisa mencapai USD 11,5 miliar, 80 persennya dihabiskan di Malaysia.

"Selain karena biayanya yang lebih murah dan pelayanannya lebih nyaman, warga Indonesia memilih berobat ke luar negeri karena alat kesehatannya yang sangat lengkap," ucap ketua ke-20 DPR ini.

Padahal dengan sumber daya manusia dan sumber daya rumah sakit yang dimiliki, lanjut Bamsoet, Indonesia sebetulnya bisa menjadi tuan rumah bagi warganya di bidang kesehatan, bahkan jadi pemain utama dalam wisata medis dan memberikan kenyamanan bagi warga dunia yang ingin berobat.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini juga turut berbelasungkawa atas banyaknya anggota IDI dan PDGI yang wafat akibat Covid-19. Dari data IDI tercatat sudah ada 109 orang anggota mereka yang wafat. Sementara dari PDGI sudah ada 12 anggotanya meninggal.

"Kita berdoa semoga para dokter yang wafat bisa ditempatkan di surga. Agar perjuangan para dokter yang berada di garis terdepan melawan Covid-19 tak sia-sia, sangat penting bagi masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan yang sebenarnya tak terlalu sulit. Cukup pakai masker, jaga jarak dan rajin mencuci tangan. Hal kecil seperti itu jika dilakukan bisa menyelamatkan nyawa kita semua," pungkas Bamsoet.(jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
MPR   MPR RI   Bamsoet  

Terpopuler