jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo yang akrab disapa Bamsoet mengapresiasi produksi berbagai jenis senjata api olahraga dan bela diri produksi dalam negeri yang dilakukan PT Dwimitra Pasifik Internasional bersama PT Pindad.
Bamsoet yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Perkumpulan Pemilik Izin Khusus Senjata Api Beladiri Indonesia (Perikhsa) menyampaikan berbagai jenis senjata api bela diri dan olahraga produksi bersama PT Pindad dengan PT Dwimitra Pasifik Internasional sangat bermanfaat bagi kemajuan olahraga menembak para atlet Perbakin maupun bagi para anggota Perikhsa.
BACA JUGA: Buka Asah Keterampilan Penggunaan Senjata Api Bela Diri, Ketum Perikhsa Ungkap Hal Ini
Menurut Bamsoet, dengan memaksimalkan produksi dari dalam negeri, Perbakin dan Perikhsa juga turut memajukan produktivitas sekaligus mendorong perkembangan industri pertahanan nasional.
"Terlebih berbagai senjata api tersebut kualitasnya tidak kalah dibandingkan produk sejenis dari luar negeri," ujar Bamsoet seusai mengunjungi official store PT Dwimitra Pasifik Internasional, Sabtu (1/7).
BACA JUGA: Ini Penjelasan Ketua MPR Bamsoet soal Perlunya PP Tentang Izin Senjata Api Bela Diri
Sebagai informasi, beberapa jenis senjata api bela diri produksi bersama PT Pindad dengan PT Dwimitra Pasifik Internasional, antara lain defender kaliber 7,65mm Single Stack dan Protector 7,65mm Double Stack.
Sementara senjata api olahraga terdiri dari Thunder 9mm Double Stack Standar Class, Storm 9mm Double Stack Open Class serta Cyclone 9mm PCC Class.
"Tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) berbagai jenis senjata api tersebut sudah mencapai 50 persen," sebutnya.
Bamsoet menyampaikan senjata api bela diri dan olahraga hasil kerja sama PT Pindad dengan PT Dwimitra Pasifik Internasional ini memiliki berbagai keunggulan.
Antara lain mengambil desain populer yaitu design modular yang dapat dimodifikasi sesuai kegunaan.
Kualitasnya juga masuk kategori custom gun, dengan material yang digunakan adalah baja khusus untuk senjata api, serta memiliki kemampuan tembakan yang sangat presisi karena dibuat dengan ketelitian tinggi.
"Produk senjata api ini juga telah memiliki kualitas setara senjata api impor dari berbagai produsen ternama dunia," ungkap Bamsoet.
Sebab, kata Bamsoet, teknik pembuatannya sama-sama menggunakan mesin CNC, bahan baja yang digunakan sama dengan produk impor, pelapisan logam sama-sama menggunakan sistem PVD, serta perakitan dilakukan oleh gun smith berpengalaman.
Bamsoet menambahkan kerja sama PT Pindad dalam memproduksi senjata api bela diri dan olahraga tersebut menjadi bukti komitmen PT Dwimitra Pasifik Internasional sebagai bagian dari pelaku usaha swasta dalam negeri untuk turut menopang tumbuh dan berkembangnya industri pertahanan nasional.
Hal ini, kata Bamsoet, juga ditegaskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa pemenuhan alat peralatan pertahanan dan keamanan (Alpalhankam) harus diprioritaskan dari dalam negeri, baik melalui BUMN maupun dari pelaku usaha swasta nasional.
Menurut Bamsoet, dengan memberikan kualitas terbaik, diharapkan dapat memenuhi keinginan konsumen yang sangat merindukan produk senjata api lokal dengan kualitas internasional.
"Berbagai produk senjata api yang dihasilkan ini juga akan menjadi game changer yang akan merubah dominasi penggunaan senjata api impor," pungkas Bamsoet. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi