Bamsoet Sosialisasikan Empat Pilar MPR di Hadapan Iluni UIN Imam Bonjol Padang

Sabtu, 21 Mei 2022 – 15:46 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menghadiri pengukuhan Pengurus Pusat Iluni UIN Imam Bonjol 2021-2026 di Padang, Sumatera Barat, secara virtual dari Jakarta, Sabtu (21/5). Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, PADANG - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengukuhkan Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Islam Negeri (Iluni UIN) Imam Bonjol Padang periode 2021-2026.

Pengukuhan itu dipimpin Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban Maneger Nasution.

BACA JUGA: Di Konferensi Nasional APHTN-HAN, Bamsoet Dorong Perlunya Sistem Demokrasi Ditinjau Ulang

Ketua umum IMI ini sekaligus menyosialisasikan Empat Pilar MPR RI kepada jajaran pengurus Iluni, mahasiswa, serta civitas academica UIN Imam Bonjol.

Dia menekankan, demi mewujudkan hadirnya generasi emas 2045, diperlukan kolaborasi dari seluruh lapisan masyarakat.

BACA JUGA: Bamsoet Menilai Fadel Muhammad sebagai Sosok yang Komplet

Utamanya kalangan lembaga pendidikan yang menjadi pilar utama pengembangan sumber daya manusia.

UIN Imam Bonjol sebagai salah satu perguruan tinggi Islam terbesar di wilayah Sumatera Barat menjadi barometer penting lahirnya generasi yang membanggakan.

BACA JUGA: Bamsoet: IMI Bersama Gubernur NTB Siap Gelar MXGP 2022 di Samota

"Sesuai nama besar yang disandang, kami dapat meneladani Tuanku Iman Bonjol yang gigih berjuang membela kebenaran, berani melawan musuh yang jauh lebih kuat, sosok pemimpin yang bertanggung jawab dan tangguh, mempunyai rasa persatuan yang tinggi, dan selalu memberikan contoh tindakan nyata," ujar Bamsoet.

Hal itu dikatakannya dalam pengukuhan Pengurus Pusat Iluni UIN Imam Bonjol 2021-2026 di Padang, Sumatera Barat, secara virtual dari Jakarta, Sabtu (21/5).

Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, semua pihak patut bersyukur saat ini kondisi bangsa makin membaik setelah dua tahun dilanda pandemi Covid-19.

Banyak pelajaran yang dapat dipetik, antara lain, mengajarkan pentingnya kebersamaan, kedisiplinan, saling mengingatkan, tenggang rasa, tolong-menolong.

Sikap tersebut juga menjadi intisari dari nilai-nilai Empat Pilar MPR RI yang terdiri atas Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika.

"Pancasila dirumuskan para pendiri bangsa sebagai dasar dan tuntunan bernegara dengan mempertimbangkan aspek-aspek itu," ungkap Bamsoet.

Pancasila harus sungguh-sungguh didalami dan dikembangkan ke dalam kerangka konseptual, normatif, dan operatif.

"Pancasila tidak boleh hanya diekspresikan dalam pernyataan dan pidato pejabat atau sebatas hafalan sejumlah butir moralitas. Harus diterapkan dalam segala aspek kehidupan," jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan, sejalan dengan tuntutan reformasi dan perkembangan kebutuhan bangsa, MPR melakukan perubahan terhadap pasal-pasal UUD 1945 dalam satu rangkaian melalui empat tahapan perubahan.

Perubahan tersebut mewujudkan konstitusi Indonesia yang memungkinkan terlaksananya penyelenggaraan negara yang modern dan demokratis.

"Semangat yang diemban dalam perubahan konstitusi tersebut adalah supremasi konstitusi, keharusan dan pentingnya pembatasan masa jabatan presiden dan wakil presiden, serta pemilihan umum yang dilaksanakan secara periodik setiap lima tahun," ujar Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menambahkan, meskipun memilih bentuk negara kesatuan, para pendiri bangsa sepakat untuk mengelola negara sebesar, seluas, dan semajemuk Indonesia, tidak bisa tersentralisasi.

Negara dengan karakteristik seperti ini, sepatutnya dikelola dengan melibatkan peran serta daerah dalam pemberdayaan ekonomi, politik, dan sosial budaya sesuai dengan keragaman potensi daerah.

"Sejalan dengan itu, konsepsi tentang semboyan negara dirumuskan dalam kalimat sakti Bhinneka Tunggal Ika, meskipun berbeda-beda, tetap satu jua," ungkap Bamsoet. (mrk/jpnn)


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler