jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad memastikan bahwa Bambang Soesatyo (Bamsoet) tidak akan maju dalam bursa Ketua Umum Partai Golkar pada Munas yang akan digelar Desember nanti.
Tokoh senior Golkar ini menilai, posisi Bamsoet sebagai Ketua MPR tak lepas dari campur tangan Airlangga Hartarto. Menurutnya, ada ‘barter politik’ antara Bamsoet dan Airlangga dalam Munas Golkar nanti.
BACA JUGA: Fadel Muhammad Minta Pengamanan 3 Pejabat Ini Diperketat
“Saya mengamati demikian adanya (ada deal politik antara Bamsoet dan Airlangga), saya tidak ikut di dalam setelah saya di DPD,” kata Fadel dalam diskusi Publik di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, akhir pekan lalu.
Kendati begitu, kata Fadel, lobi-lobi antara Bamsoet yang saat itu mencalonkan Ketum Golkar berduel dengan Airlangga itu cukup alot. Namun, akhirnya Bamsoet mengalah dan memilih mengisi kursi Ketua MPR.
BACA JUGA: Bamsoet tak Maju Ketum Golkar Lawan Airlangga setelah Jadi Ketua MPR
"Saya mengamati dari luar kalau Pak Bamsoet diberi kesempatan oleh Golkar menjadi Ketua MPR, yang semula dulu Pak Azis Syamsuddin yang sekarang menjadi Wakil Ketua DPR,” ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan Pakar Politik dari LIPI, Siti Zuhro. Menurutnya, penugasan Bamsoet sebagai Ketua MPR itu berkaitan dengan pencalonannya sebagai Ketua Umum Golkar. “Tidak mungkin kita tidak mengaitkan politik di eksternal dukungan Golkar kepada MPR gitu ya,” ucapnya.
BACA JUGA: Dukungan Bamsoet Muluskan Langkah Airlangga Jadi Ketum Golkar
Zuhro mengatakan, istilah 'barter politik' dalam sebuah kontestasi partai politik adalah lumrah dan wajar. Airlangga dan Bamsoet menyadari betapa pentingnya Golkar untuk tetap solid, sehingga demi kepentingan partai ke depan, apa-apa yang bisa dikompromikan itu dilakukan. "Itulah politik, itulah politik praktis. Jadi siapa mendapat apa siapa akan berkuasa sebagai apa," pungkasnya.(jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh