jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo meyakini peran lembaga yang dipimpinnya ke depan makin kuat dalam mengawal bangsa dan negara.
Pernyataan tersebut disampaikan Bamsoet yang akrab disapa saat menghadiri tasyakuran Hari Konstitusi dan HUT ke-78 MPR di Plaza Gedung Nusantara V, Komplek Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (29/8).
BACA JUGA: Peringati HUT ke-78 MPR RI, Bamsoet Gelar Wayang Kulit Semar Boyong
Dalam sambutannya, Bamsoet mengucap rasa syukur yang mendalam bahwa hingga usianya yang ke-78, MPR telah menjadi bagian dari kerja keras bangsa ini untuk mencapai tujuan pemerintahan negara.
Hal ini sebagaimana disebutkan dalam pembukaan UUD 1945, yakni 'melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial'.
Politikus Partai Golkar itu menyampaikan sepanjang sejarah negeri ini, MPR terus mengalami perubahan dalam peran yang dimainkan, serta kekuasaan yang dimiliki.
BACA JUGA: Bamsoet: Jadikan Hari Konstitusi sebagai Refleksi Diri Sekaligus Proyeksi
“Perubahan itu sejalan dengan dinamika dalam kehidupan politik di Indonesia yang terus mencari bentuk terbaik untuk menegakkan kedaulatan rakyat dan mencapai kesejahteraan bersama," kata Bamsoet.
Dia menyampaikan sejarah MPR merupakan cerminan sejarah negeri ini dalam pencarian jati dirinya.
“Saya yakin, pencarian jati diri negeri ini tidak akan pernah berhenti selama Indonesia masih ada. Dinamika adalah keniscayaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," terangnya.
Peraih gelar dokter dari Universitas Padjadjaran itu menyebut bangsa ini bersyukur telah melampaui banyak dekade sejak, mulai mendirikan negara dengan segala kelengkapan kelembagaannya.
"Dalam kesempatan yang berbahagia ini, izinkan saya, atas nama seluruh pimpinan dan anggota MPR RI, menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah memberikan mandat dan kepercayaan kepada kami," ucap Bamsoet.
Dia menilai MPR mengalami perubahan yang terus-menerus, sejalan dengan dinamika dalam kehidupan politik di Indonesia.
Jika di masa lalu disebut sebagai lembaga tertinggi negara, kini MPR adalah lembaga tinggi negara yang sejajar dengan lembaga-lembaga tinggi lain.
"MPR merupakan lembaga perwakilan, yang anggotanya memperolah mandat langsung dari rakyat, lewat pemilihan umum anggota DPR dan DPD," terang Bamsoet.
Lebih lanjut Bamsoet mengatakan peran yang bisa MPR lakukan bagi negeri ini adalah amanat yang diemban dengan penuh rasa bangga sekaligus rasa kerendahan hati.
“Di masa depan, angin sejarah akan membawa MPR ke bentuk peran dan kekuasaan seperti apa. Namun, saya berharap, kita semua berharap, peran MPR di masa depan itu bisa kian kuat untuk mengawal perjalanan bangsa dan negara ini ke arah yang lebih baik," ujar Bamsoet.
Dia menyebutkan beberapa harapan, khususnya agar MPR kembali punya kewenangan untuk merumuskan Pokok-pokok Haluan Negara (PPHN).
"Saya tidak merasa perlu membahasnya secara rinci hari ini. Namun kiranya perlu digarisbawahi bahwa kewenangan itu akan memberi peluang lebih baik bagi MPR untuk mengajak para pengelola negeri ini memandang lebih jauh ke depan, bagi kebahagiaan seluruh anak bangsa”, tegasnya.
Sebagai informasi, hadir para Wakil Ketua MPR, yakni Ahmad Basarah, Sjarifuddin Hasan, Hidayat Nur Wahid, Arsul Sani.
Kemudian hadir juga para anggota MPR dari berbagai fraksi dan Kelompok DPD, serta ratusan pegawai di lingkungan Setjen MPR.
Selain itu juga digelar berbagai kegiatan, seperti pidato Ketua MPR, Podcast Uncensored Akbar Faizal, dan final Stand Up Commedy. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi