Ban Mobil Lepas, 10 Orang Patah Tulang

Minggu, 22 Desember 2013 – 14:01 WIB

jpnn.com - SUMENEP - Niat hati membesuk kerabat yang sakit, puluhan warga asal Desa Beluk Kenek, Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep justru harus dirawat di puskesmas. Itu terjadi setelah pikap yang mengangkut 40 warga tersebut terguling pada Jumat malam (20/12) di jalan raya Desa Kalebengan, Kecamatan Rubaru. Kecelakaan terjadi diduga karena ban mobil pick-up terlepas.

Karena kecelakaan itu, para penumpang yang berdiri di bagian bak pikap tersebut terpental. Sepuluh di antara mereka dikabarkan menderita patah tulang setelah terbentur keras. Warga sekitar yang melihat kejadian langsung menolong dan membawa seluruh korban ke puskesmas terdekat.

BACA JUGA: Hanura Kritisi Bupati Ngada Karena Blokir Bandara

Berdasar informasi di lapangan, pikap bernopol M 9903 VA yang dikemudikan Sakluki, 40, melintas di jalan raya Desa Kalebengan, Kecamatan Rubaru, pada pukul 20.35. Saat itu sopir asal Desa Keles, Kecamatan Ambunten, itu membawa 40 penumpang. Tanpa diduga, ban belakang sebelah kiri terlepas. Mobil pun oleng ke kiri.

Karena lumayan kencang, laju mobil tidak bisa dikendalikan Sakluki. Penumpang yang berdiri di bak pikap panik. Mereka hanya bisa berpegangan pada besi pengaman. Nahas, besi pengaman terlepas dari badan pikap sehingga puluhan penumpang itu terpental ke jalan. Pikap berhenti setelah terguling.

BACA JUGA: Ratusan Guru di Probolinggo Suka Jiplak

"Mobil pikap melaju dari arah barat, Mas. Bannya lepas dan mobil terguling. Karena itu, penumpangnya terpental," ungkap salah seorang warga yang malam itu berada di lokasi kejadian.

"Sepuluh orang patah tulang, Mas. Mereka terlempar dari badan mobil ketika pengaman mobil sebelah kiri lepas," ungkap Akhmad, 26, warga Kecamatan Rubaru yang melihat kejadian.

BACA JUGA: Ditabrak Tongkang, Jembatan Nyaris Ambruk

Hingga berita ini ditulis, identitas sepuluh penumpang yang menderita patah tulang belum diketahui. Sebab, kebanyakan di antara mereka dibawa pulang ke rumah masing-masing. Korban patah tulang yang dibawa ke Puskesmas Ambunten hanya Ruqayah, 29, serta Buk Safrawi, 45.

Adanya kecelakaan tunggal tersebut dibenarkan aparat kepolisian. Namun, pihak kepolisian tidak memproses kecelakaan yang mengakibatkan puluhan orang luka-luka itu. Kapolres Sumenep AKBP Marjoko yang diwakili Kanitlaka Ipda Reza Hafiz menyatakan, pihak korban tidak mau musibah tersebut ditangani polisi.

"Kami sudah ke sana (TKP, red). Tapi, para korban dan warga setempat meminta kecelakaan tunggal itu tidak ditangani polisi," terang Reza. (fat/fei/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 6 Bulan tak Digaji, Guru Honor Mogok Ngajar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler