Bandar Ganja Diringkus di Kolong Tol

Senin, 02 Desember 2013 – 03:01 WIB

jpnn.com - DARI lorong sempit kolong tol Bandara-Tomang, polisi membongkar sarang bandar narkoba. Puluhan kilogram ganja kering siap edar diamankan dari ruang gelap persembunyian tersangka.

Di lokasi tepat di kolong jembatan layang tol Petak Seng, kelurahan Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Kepolisian Sektor Metro Tanjung Duren menangkap Arsad bin Kasman (41) pada Minggu (1/12) dini hari. "Dari kamarnya yang berada di kolong tol kami amankan 32 kilo ganja kering, beserta tiga kilo paket ganja yang siap ditimbang," ungkap Kapolsek Metro Tanjung Duren, Komisaris Firman Andreanto di lokasi penangkapan.

BACA JUGA: Wanita Mabuk Kejar Guru Pakai Parang

Firman mengatakan, 32 bungkus ganja kering tersebut sudah dalam kemasan (packing) lakban coklat seukuran batu bata. Jika ditotal 35 kilogram ganja kering tersebut senilai lebih dari Rp 90 juta. "Satu bata ini dihargai Rp 2,5 juts - Rp 3 juta," katanya.

Hasil penyelidikan mengungkap tersangka yang merupakan bandar kelas kakap sudah jadi incaran polisi. Selama ini pergerakan tersangka terlindung lokasi persembunyiannya di tempat gelap di bawah tol.

BACA JUGA: BEM UI Dorong Korban Pencabulan Sitok Srengenge Bersuara

Setelah dilakukan pemeriksaan, tersangka mengaku sudah tinggal bertahun-tahun di lokasi itu. "Daerah penjualan tersangka diketahui di sekitar lokasi penangkapan, meluas hingga seluruh Jakarta Barat," ujar Firman.

Lebih lanjut Firman menjelaskan, keberadaan tersangka terungkap setelah polisi meringkus salah satu pemakai yang seringkali bertransaksi dengan tersangka. "Dari situ kami kembangkan, dan mengetahui identitas tersangka. Hasil ini juga akan kami telusuri, kami yakin masih ada beberapa kawanan pelaku lainnya," jelas Firman.

BACA JUGA: Bertanya ke Gerombolan Pemabuk, Dibacok

Di dalam kolong jalan layang itu tak hanya Arsyad yang tinggal menetap. Ada puluhan kamar lainnya yang juga dihuni orang lain. Aktivitas mereka layaknya hidup di pemukiman sederhana. Lokasi itu kerap menjadi tongkrongan waria dan pekerja seks komersial kelas bawah. Lokasinya juga tak jauh dari lokalisasi Kali Jodo, Penjaringan, Jakarta Utara.

Berdasar keterangan polisi, kamar di kolong jembatan itu dibangun cuma-cuma. Arsyad menempati kamar itu menggantikan kawannya yang pulang kampung.

Sejak awal pintu masuknya hanya setinggi semeter dan selebar 1,5 meter sehingga siapapun yang memasukinya dalam harus menunduk. Sekira sepuluh langkah kedepan, di sebelah kiri lokasi kamar Arsyad yang tanpa dilengkapi penerangan.

Saat diringkus, Arsad  mengaku baru belakangan ini saja menjajal bisnis daun memabukkan tersebut. "Belum lama, baru-baru ini saja," ujar pria berkepala plontos yang tercatat sebagai warga Jalan Padamulya, RT08/09, Angke, Tambora, Jakarta Barat itu. (asp)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ayah Empat Anak Kepergok Warga Setubuhi Janda


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler