Bandar Sabu Terpidana Seumur Hidup Ini Divonis Hukuman Mati

Minggu, 18 Februari 2018 – 09:56 WIB
Udo Tohar saat mendengarkan putusan hukuman mati oleh majelis hakim PN Medan. Foto: metrosiantar/jpg

jpnn.com, MEDAN - Terpidana seumur hidup bandar sabu-sabu, Udo Tohar, kembali dijatuhi hukuman yang lebih berat, kali ini hukuman mati.

Dia sekali lagi diganjar hukuman maksimal karena terbukti mengatur pengiriman 17 kilogram sabu-sabu

BACA JUGA: Imlek, Ditjen Pas Berikan Remisi untuk 17 Napi Konghucu

Hukuman mati itu dijatuhkan majelis hakim yang diketuai S Batubara di Pengadilan Negeri (PN) Medan, Rabu (20/12).

Udo Tohar dinyatakan telah bersalah secara sah dan meyakinkan memiliki dan menguasai narkotika golongan IA, bukan tanaman dengan jumlah lebih dari 5 gram.

BACA JUGA: Oh, Ternyata Pria Inisial YK yang Penuhi Hasrat Roro Fitria

“Mengadili dan memeriksa terdakwa Udo Tohar, terbukti bersalah secara sah dan meyakinkan memiliki narkoba. Dengan ini, menjatuhkan hukuman mati terhadap terdakwa,” ujar hakim ketua S Batubara di ruang Cakra VII PN Medan, Jumat.

Majelis hakim juga berpendapat, tidak ada hal yang meringankan untuk terdakwa. Dan hal yang memberatkan, terdakwa mengulangi perbuatan yang sama dan tidak ada merasa menyesal atas perbuatannya.

BACA JUGA: Sering Transaksi Sabu di Kawasan Industri, IK Diringkus

“Terdakwa juga tidak mengikuti program pemerintah untuk sama-sama memberantas narkoba,” tegas S Batubara.

Disebutkan majelis hakim, Udo Tohar terbukti bersalah melanggar Pasal 114 ayat (2) junto Pasal 132 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. “Menetapkan terdakwa untuk tetap ditahan,” ucap majelis hakim.

Putusan hukuman mati oleh majelis hakim itupun sesuai dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Sindu Utomo, yang sebelumnya menuntut Udo Tohar dengan hukuman mati.

Meski dijatuhi hukuman mati, tak terlihat rasa penyesalan dan kesedihan pada raut wajah Udo Tohar.

Sebab, usai dihakim menutup sidang, Udo Tohar yang langsung diboyong petugas pengawal tahanan (Waltah) keluar sidang, masih sempat memarahi para jurnalis yang mengabadikan dirinya.

“Apa lagi klen, kok foto-foto. Sudah tak usah foto-foto aku lagi,”ucapnya ketus.

Sementara itu, JPU Sindu Utomo menyebutkan, Udo Tohar sebelumnya terjerat kasus 6 kg sabu. Udo Tohar ditangkap Badan Narkotika Nasional (BNN) pada Oktober 2014 lalu. Atas kasusnya itu, Udo Tohar dihukum seumur hidup di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas 1 Tanjunggusta.

Meski di dalam penjara, Udo Tohar kembali mengulangi perbuatannya. Dari dalam penjara, terdakwa diciduk kembali oleh petugas BNN atas ditangkapnya kurir sabu Julianto bersama empat terdakwa lainnya masing-masing Bambang Zulkarnain Sayuti, Sofyan Dalimunthe, Dedy Guntary Panjaitan dan Saiful Amri alias Amat, yang juga telah dihukum seumur hidup pada 13 Agustus 2016.

Penangkapan Udo Tohar ketika petugas BNN melakukan pengembangan atas tersangka Julianto. Dari sinilah, Udo Tohar yang berada di penjara memerintahkan Julianto membawa 17 kg sabu.

“Petugas kemudian memeriksa Tohar dan menemukan empat unit hp di selnya. Dari hanphone ini terbukti keterlibatan Tohar,” terang Sindu. (gus/han/smg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebanyak 23 Napi Lapas Cikarang Dapat Remisi Natal


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler