Bandara Adisutjipto Sudah Overload

Kamis, 22 Januari 2015 – 09:00 WIB

jpnn.com - SLEMAN – Kapasitas Bandara Adisutjipto Jogjakarta sudah tidak ideal lagi. Ada kecenderungan terminal bandara yang berlokasi di Maguwoharjo ini tak mampu lagi menampung jumlah penumpang. Kapasitas sebenarnya 1,2 juta orang per tahun, tapi sejak tahun kemarin harus menampung 5,6 juta orang.

General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Adisudjipto Jogjakarta Andi G. Wirson mengatakan, kepadatan Bandara Adisutjipto sudah sangat luar biasa.

BACA JUGA: Duh...90 Perusahaan Tunda Investasi Rp 400 Triliun

“Bayangkan dengan kapasitas standar hanya 1,2 juta penumpang, namun kenyataannya jumlah penumpang tahun lalu hampir 6 juta,” katanya dilansir Radar Jogja (Grup JPNN.com), Kamis (22/1).

Diakuinya, untuk faktor keselamatan dan keamanan, sudah tidak ada masalah, karena ada standardnya. Tapi untuk aspek kenyamanan penumpang, menjadi persoalan yang sebenarnya harus dipecahkan.

BACA JUGA: 10 Juta Rumah Tangga Belum Teraliri Listrik

“Kalau faktor keamanan dan keselamatan itu wajib dan harus diutamakan. Tapi persoalannya tentang kenyamanan penumpang,” tandasnya.

Kondisi area bandara ini diprediksi akan terus diikuti dengan melonjaknya jumlah penumpang. Jumlah penumpang yang datang dihitung dengan luasan terminal, itu yang menjadi pertimbangan mengapa kondisi ini harus diatasi.

BACA JUGA: Ikuti Tren Semen, Harga Properti Terkoreksi

“Sebab, setiap tahunnya, jumlah penumpang tidak mungkin mengalami penurunan,” ucapnya.

Selain persoalan kapasitas penumpang, perizinan penerbangan melalui Bandara Internasional Adisutjipto sudah berjalan sesuai prosedur. PT Angkasa Pura menegaskan, tim telah bekerja dengan baik terkait perizinan penerbangan.

“Maskapai meminta izin kepada kami, kemudian kami ada tim terdiri dari Lanud, Lembaga Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPNPI) dan bandara,” jelasnya.

Karena bandara ini memiliki area yang tidak terlalu luas, maskapai hanya dibatasi tujuh pesawat dalam kurun waktu satu jam. Dari pesawat datang hingga lepas landas diberi waktu 30 sampai 40 menit.

“Pada prinsipnya, ada miss sedikit saja bisa langsung kita monitor dan diatasi,” ujarnya. (fid/laz/ong/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Marwan Dorong Perusahaan Programkan CSR untuk Pemberdayaan Desa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler