jpnn.com, KEDIRI - Rencana pembangunan bandara di Kabupaten Kediri oleh PT Gudang Garam Tbk dipastikan dimulai tahun ini.
Tinggal menunggu pembebasan sisa kebutuhan lahan 25 hektare untuk kemudian dilanjutkan dengan pembangunan fisik.
BACA JUGA: ABG Layani Cinta Bertiga, Begini Modusnya
Bandara Kediri menjadi alternatif setelah pembangunan bandara di Tulungagung dipastikan batal.
''Yang membangun Gudang Garam, tapi bisa digunakan umum,'' terang Gubernur Jatim Soekarwo di Hotel Majapahit, Surabaya.
BACA JUGA: Punya Anak 3, Mbak Yuli Ditangkap Bersama Pacar di Rumahnya
Sisi selatan bandara akan digunakan TNI-AL, sedangkan sisi utara untuk umum.
Soekarwo menuturkan, bandara tersebut merupakan bagian dari community development atau pembangunan berbasis komunitas.
BACA JUGA: Dihajar 5 Polisi, Siswa SMK: Kami Ditendang Seperti Binatang
Dalam hal itu, PT Gudang Garam mengambil peran sebagai komunitas yang membangun akses perhubungan udara untuk masyarakat.
Soekarwo optimistis pembebasan lahan yang dilakukan Gudang Garam segera tuntas.
Sebab, jika menunggu lagi, harga lahan dipastikan naik. Luas total lahan yang dijadikan area bandara mencapai 300 hektare.
Lahan tersebut berlokasi di empat desa, yakni Desa Bulusari di Kecamatan Tarokan, Desa Grogol di Kecamatan Grogol, serta Desa Jatirejo dan Desa Tiron di Kecamatan Banyakan.
Bila selesai dibangun, bandara itu akan menjadi bandara ketujuh di Provinsi Jatim. Selain Kediri, ada Bandara Juanda, Surabaya; Bandara Abdul Rachman Saleh, Malang; Bandara Notohadinegoro, Jember; Bandara Blimbingsari, Banyuwangi; Bandara Trunojoyo, Sumenep; dan Bandara Iswahyudi, Madiun. (byu/c22/end/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kisah Luhut Lihat Kakeknya Tewas Dibacok di Pasar
Redaktur & Reporter : Natalia