jpnn.com - JAMBI - Presiden Joko Widodo meresmikan hasil perluasan Bandara Sultan Thaha dalam kunjungan kerjanya ke Jambi, Kamis (21/7) kemarin. Bandara seluas 155 hektare itu diperluas sekitar 61.500 meter persegi.
Lahan tersebut meliputi 35 ribu meter persegi terminal dan 26.500 meter persegi lahan parkir. Aspal pelapis landasan pacu bandara juga ditambah setebal sepuluh sentimeter.
BACA JUGA: Pasar Domestik Lesu, AHM Genjot Ekspor ke Filipina
Kini, bandara hasil perluasan senilai Rp 319 miliar tersebut mampu menampung 1,6 juta penumpang per tahun. Sebelumnya, kapasitas bandara hanya 700 ribu penumpang per tahun.
Meski saat ini bandara itu sudah luas, Jokowi belum puas. Dia meminta agar bandara tersebut kembali diperluas. Pertimbangannya adalah pertumbuhan jumlah penumpang sebesar 27 persen tiap tahun.
BACA JUGA: Pasar Motor Masih Lesu, Turun 17 Persen
Dia lantas memerintahkan Menteri BUMN Rini Soemarno dan dirut PT Angkasa Pura II untuk memulai perluasan tahap kedua Bandara Sultan Thaha tahun depan.
Jokowi juga memerintahkan pembangunan bandara perintis sebagai pendamping Sultan Thaha, yakni Bandara Muara Bungo dan Bandara Kerinci.
BACA JUGA: Suku Bunga Kredit Perbankan Semakin Rendah
Menurut dia, setiap bandara besar harus terintegrasi dengan bandara-bandara kecil di sekitarnya. ’’Hal itu akan mempermudah mobilitas barang, jasa, dan orang,’’ tambahnya. Setiap bandara juga harus didukung dengan moda transportasi massal.
Sebelumnya, sejumlah bandara baru dipastikan bakal segera dibangun. Salah satunya adalah bandara di Malang Selatan, Jatim.
TNI-AL sudah menyetujui penggunaan lahan miliknya di kawasan Purboyo, Malang, untuk digunakan sebagai bandara. ’’Luasnya 5.700 hektare. Tapi, tidak semuanya dipakai,’’ ujar Gubernur Jatim Soekarwo.
Feasibility study pembangunan bandara tersebut sudah selesai. Tahun ini pembangunan masuk tahap detail engineering design (DED). ’’Tahun depan dikerjakan,’’ ujar politikus Partai Demokrat itu.
Bandara Malang selatan ditargetkan mampu menampung 24 juta penumpang per tahun. Pembangunan fisik bandara diharapkan selesai pada 2019. Bandara baru tersebut diharapkan dapat menyelesaikan persoalan-persoalan Bandara Abdurrahman Saleh yang kerap ditutup akibat abu Gunung Bromo. (byu/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tax Amnesty Berpeluang Jadi Celah Permainan Pegawai Pajak
Redaktur : Tim Redaksi