Pasar Motor Masih Lesu, Turun 17 Persen

Jumat, 22 Juli 2016 – 11:46 WIB
Ilustrasi. FOTO: JAWA POS

jpnn.com - SURABAYA - Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, pasar motor Januari-Mei masih lesu. Bahkan, total pasar motor di Indonesia pada Januari-Mei menurun 17 persen daripada periode yang sama pada 2015. 

Marketing Director PT Astra Honda Motor (AHM) Margono Tanuwijaya menyatakan, pihaknya masih dapat menaikkan market share di tengah lesunya pasar otomotif dalam negeri.

BACA JUGA: Suku Bunga Kredit Perbankan Semakin Rendah

''Hingga akhir Mei, total market share mencapai 72,6 persen. Kami menargetkan angka tersebut bertahan hingga akhir tahun di tengah kondisi pasar yang masih lesu," ujarnya. Sementara itu, pada akhir 2015 AHM mencatat total market share 68 persen. Pihaknya memprediksi pasar motor di Indonesia hanya berada di angka 6-6,2 juta hingga akhir tahun ini.

Angka itu jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan total pasar motor domestik tahun lalu yang mencapai 6,5 juta unit. ''Faktor penyebab lesunya pasar motor domestik tahun ini cukup banyak," ujar Margono. 

BACA JUGA: Tax Amnesty Berpeluang Jadi Celah Permainan Pegawai Pajak

Dia menyebutkan, tingginya harga bahan pokok, merosotnya harga komoditas, serta lesunya industri menjadi penyebab anjloknya pasar motor di tanah air. 

''Banyak perusahaan di Jawa yang omzetnya menurun dan memicu PHK. Itu mengurangi daya beli masyarakat," tuturnya. Meski begitu, pihaknya optimistis penjualan AHM berada di angka 4,4 juta unit pada akhir tahun. Motor matik masih mendominasi pasar dengan porsi 76 persen. 

BACA JUGA: BI Siapkan Lembaga Kliring dan Penjamin Pasar

Angka tersebut naik daripada kontribusi matik tahun lalu yang berada di posisi 70 persen. Pasar motor sport juga tergerus dari 16 persen menjadi 13 persen. 

Namun, pasar motor sport Honda naik dari 20 persen menjadi 40 persen. ''Dalam beberapa bulan ini, kami menjadi market leader. Namun, selisihnya belum terlalu jauh dengan kompetitor," ujarnya. Sementara itu, pasar motor bebek anjlok dari 13 persen menjadi 11 persen. ''Dolar yang tinggi juga mempengaruhi kenaikan harga motor di Indonesia," imbuhnya.

Selain penjualan domestik, pihaknya menggenjot penjualan ekspor ke Filipina. Total target ekspor AHM tahun ini mencapai 58 ribu unit. Hingga Mei, realisasi ekspor AHM berada di angka 26-27 ribu. Untuk total produksi, pihaknya masih bertahan pada 4,4 juta unit hingga akhir tahun. Angka tersebut lebih stagnan daripada tahun sebelumnya. (vir/c5/oki) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tax Amnesty Pecah Telur, Pengusaha Laporkan Aset Rp 100 M


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler