BANDARLAMPUNG: Keluarga Korban Penyerangan Israel Gelar Doa

Rabu, 02 Juni 2010 – 07:59 WIB

BANDARLAMPUNG -- Nur Ichwan Abadi, satu dari 12 warga negara Indonesia (WNI) di kapal Mavi Marmara yang diserang oleh Israel di tengah laut Mediterania, ternyata tercatat sebagai warga Desa Negararatu, Kecamatan Natar, Lampung SelatanKeluarga aktivis Medical Emergency Rescue Committee (Mer-C) Indonesia itu tadi malam, mulai pukul 20.30 Wib, menggelar doa bersama untuk keselamatan Nur.

M

BACA JUGA: BATAM: Pemerintah RI Kurang Keras!

Yunus, paman Nur, bercerita bahwa mereka baru saja menggelar doa bersama dengan sanak famili dan para tetangganya untuk keselamatan keponakannya
’’Kami tahu kemarin malam saat menonton televisi, foto wajah keponakan saya muncul

BACA JUGA: PBB Dorong Investigasi Israel

Sampai saat ini kabar yang kami terima masih simpang siur
Kami tidak tahu kabar terakhirnya bagaimana,’’ tutur Yunus.

Nur Ichwan Abadi adalah anak sulung

BACA JUGA: OKI Harus Desak Mesir Buka Blokade Darat

Adiknya bernama Yahman dan Maryati’’Adik Nur Ichwan bernama Habibi, Hadis, dan terakhir NurhayatiNur sejak kecil sampai kuliah tinggal di kampung iniDia adalah alumnus Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lampung,” ujarnya dengan didampingi anaknya, Yudi.

Nur Ichwan sudah beristri dan memiliki anak dua orang yang tinggal di Kabupaten BogorSemasa tinggal di desa tersebut, perilaku Nur sangat baik dan tidak macam-macam’’Kini ayah dan ibu Nur Ichwan berada di Kota BogorHabibi dan Hadis juga di sanaSementara adiknya, Nurhayati, baru lulus di SMA Al-FatahNur itu orangnya sepuluh benar (baca: jujur, Red) dia tidak pernah macam-macam,’’ tandasnya.

Nur Ichwan tinggal di Kabupaten Bogor sejak 2008Di kota berhawa dingin itu, Nur kenal dengan aktivis Mer-C dan lantas bergabung dengan ormas yang rajin mengirimkan relawannya ke lokasi bencana ituSaat bergabung dengan Mer-C, Nur Ichwan memang sering bergabung pada misi-misi kemanusian seperti gempa bumi di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatera Barat.

Yunu cerita, satu jam sebelum sampai perbatasan Palestina, Nur sempat mengirimkan SMS ke istrinya"Dia mengatakan satu jam atau dua jam lagi akan sampai wilayah perbatasan PalestinaTapi, setelah itu tidak ada kabar lagi,’’ tukasnya.

Yudi, anakYunus, ikut berceritaDikatakan, Nur Ichwan sehari sebelum kejadian sempat berkomunikasi dengannya melalui situs jejaring sosial Facebook’’Saya chat (ngobrol, Red) sama Kak Nur malam hari sekitar pukul 20.00 waktu IndonesiaDia bilang, katanya masih di TurkiKatanya, di sana masih pagi hariDia mengatakan malamnya akan berangkat ke PalestinaDia minta doakan selamat sampai tujuan,’’ ujar mahasiswa semester 2 Jurusan Bahasa Indonesia STKIP PGRI Bandarlampung yang mengaku sering berhubungan melalui e-mail bersama sepupunya, Nur Ichwan.

Sedang Nurhayati, adik bungsu Nur Ichwan Abadi, mengaku belum mendapatkan kabar terkini mengenai nasib kakaknyaKendati demikian, gadis yang mengaku ingin berkuliah di Universitas Lampung ini berharap kakaknya bisa selamat berikut dengan seluruh orang yang berada di kapal yang diserang Israel tersebutsebagai adik, dia berharap kakak kandungnya itu bisa selamat(whk/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dien: Israel Teroris yang Nyata Bagi Kemanusiaan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler