Bandel, Truk Pasir Terjebak Lahar Dingin

Jumat, 05 November 2010 – 08:24 WIB

MAGELANG-- Peringatan pemerintah untuk menjauhi aliran sungai yang berhulu dari Gunung Merapi nampaknya tidak diindahkan oleh para penambang di kawasan Kali" Krasak, Kecamatan Srumbung Kabupaten MagelangBuntutnya, sebuah truk pasir bernomor polisi AB 8644 BD terjebak lahar dingin, kemarin malam

BACA JUGA: Terus Menebar Teror, Merapi Makin Liar

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa nekat itu.

Keterangan para saksi menyebutkan truk yang dikemudikan oleh Latif, 30, warga Dusun Kudus, Semiran Kecamatan Salam Kabupaten Magelang ini nekat masuk ke kali krasak Rabu petang
Warga sekitar sempat melarang truk tersebut lantaran cuaca di hulu sungai hujan

BACA JUGA: Serpihan Qantas Bernomor Seri Ditemukan Satpol PP Kepri

"Namun tidak didengar
Mereka tetap nekat mengumpulkan pasir," kata Karjono, 53, warga Dusun Sempon Desa Sudimoro Kecamatan Srumbung.

Tak lama kemudian, kata Karjono, peristiwa yang dikhawtirkannya benar terjadi

BACA JUGA: Anak Krakatau Kian Berbahaya

Banjir lahar dingin akhirnya menghanyutkan truk tersebutBahkan, besarnya air membuat truk terseret sejauh 40 meter"Terguling-guling sampai 3 kali mas," kata dia.

Menurutnya, banjir lahar dingin terjadi hampir satu jamBeberapa penambang yang hendak memberikan penolongan kehabisan akal lantaran tanpa alat bantuEvakuasi baru dilanjutkan kemarin pagiSetelah hampir 4 jam proses evakuasi manual yang dilakukan hampir 50 orang baru berhasil menegakkan badan truk yang tergulingNamun hal ini tidak membuat para pengemudi truk jeraPuluhan truk masih terus beraktifitas di kali tersebut"Kalau hari-hari seperti ini biasa hanya 20-an truk, karena debit pasirnya sangat minim," kata Suradi, 34, warga setempat.

Bahkan, jumlah truk pengambil pasir di sana bisa mencapai ratusan orang usai banjir lahar"Lha mau gimana lagi Mas, kalau gak begini ya gak makan toPenting hati-hati saja," tambah Ratman, salah seorang penambang asal Kecamatan Salam.

Menurutnya, para penambang masih tetap beraktifitas di kali itu meski ada larangan dari pemerintahDia mengaku terpaksa lantaran pekerjaan sebagai buruh tambang menjadi andalannya memenuhi kebutuhan keluarga.

Sekda Kabupaten Magelang, Utoyo mengatakan kejadian tersebut murni keteledoran yang dilakukan para penambangPasalnya, pihaknya sudah sering memberikan peringatan meskipun selalu diindahkan"Karena mereka ngeyelSalah sendiri karena kita sudah melakukan pelarangan," kata Sekda, kemarin(vie)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Magelang Diguyur Lumpur


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler