Magelang Diguyur Lumpur

Jumat, 05 November 2010 – 06:58 WIB

MAGELANG-- Hujan abu yang terjadi hampir dua hari di wilayah Kabupaten dan Kota Magelang membuat seluruh pelosok wilayah ini tertutupi lumpurAkibatnya, aktivitas warga nyaris lumpuh lantaran banyak yang memilih tidak beraktifitas dan tinggal di rumah

BACA JUGA: Pengungsi Diperkirakan Hingga 50 Ribu Jiwa



Pantuan Radar Semarang (grup JPNN), hujan abu dan pasir bercampur air terjadi di wilayah Magelang sejak Rabu (3/11) malam sekitar pukul 20.00
Hujan ini terus berlangsung hingga Kamis sore, dengan intensitas rendah hingga tinggi

BACA JUGA: Semeru Mulai Bergolak

Sesekali, hujan abu disertai air sehingga menyebabkan hujan lumpur.

Akibat hujan ini, lumpur di sejumlah tempat mencapai ketebalan 1 cm
Di pagi hari, abu belum tercampur dengan air sehingga beterbangan ke mana-mana

BACA JUGA: Serpihan Qantas Akibatkan Kemacetan

Di jalan raya Jogja-Magelang yag berjarak sekitar 20 km dari puncak Merapi, jarak pandang hanya 20 meterSekitar pukul 11.00 hujan air mulai turun dengan intensitas rendah dan semakin lama semakin derasTumpukan abu di sejumlah tempat terbuka berubah menjadi lumpurLumpur ini membuat jalan aspal menjadi licin.

Akibatnya, kendaraan harus berjalan sangat lambat guna menghindari terpelesetBahkan, ada sejumlah kendaraan yang tergelincir lumpur, terutama sepeda motorDi jalan Magelang-Jogjakarta juga terpantau terjadi kecelakaan lalu lintasSepanjang hari, cuaca di wilayah ini relatif burukSinar matahari tak sedikitpun tampak, akibat tertutup mendung dan abuHujan abu dan air membuat langit gelap mencekam.

Kondisi ini membuat aktivitas warga menjadi lumpuhHampir tidak ada aktivitas di tempat-tempat umumPertokoan di jalan Jogja-Magelang, jalan Pemuda Muntilan dan Jalan Pemuda Kota Magelang tampak tutupBahkan, pasar Muntilan pun tampak sepi, hanya sejumlah kios yang buka di pagi hariNamun, menjelang siang mereka memilih menutup kiosnya.

"Semua toko tutup, saya mau membeli makan saja susah mencari warung makan yang buka," kata Hendri, seorang warga Semarang yang bekerja di wilayah Muntilan, Kabupaten Magelang.  Sejumlah sekolah juga nampak lengangBeberapa yang masih aktif belajar mengajar juga memulangkan siswanya lebih awalSeperti terjadi di TK Aisyiyah Kota MagelangSiswa yang datang pagi hari diantar para orang tuanya,akhirnya dipulangkan karena kondisi cuaca.

SD Muhammadiyah Alternatif Kota Magelang juga memberlakukan kebijakan serupa"Rencananya akan ada kegiatan menonton bersama, tapi dibatalkan dan siswa dipulangkan lebih awal," kata Kurniawati, orang tua siswa kelas III sekolah tersebutSore hari, hujan air turun dengan intensitas sedangAir hujan cukup membersihkan lumpur yang menempel di dedaunan dan atap rumahNamun di jalanan, air membuat lumpur menjadi lebih licinKondisi ini terjadi hingga malam hari.

Dampak lain erupsi merapi juga nampak di kawasan yang berjarak 15 km dari puncak merapiRibuan pohon tumbang akibat tingginya intensitas hujan disertai pasir dan abuBeberapa warga lebih memilih tinggal dipengungsian dan meninggalkan rumah mereka.

Hingga tadi malam, listrik di tiga kecamatan Srumbung, Dukun dan Sawangan masih padamHujan abu juga masih terjadiKondisi demikian membuat PLN lebih menghendaki pengamanan travo dengan memutuskan aliran listrikPasalnya, travo besar yang berada di kawasan merapi terancam konseleting paska terguyur hujan pasir, sejak kemarin malam"Ada sekitar 15-20 travo besar yang terancam konseleting jika kita alirkan, untuk menghindari kemungkinan yang lebih buruk, kami lebih memilih memutuskan sementara alirannya," kata Manjer PLN APJ Magelang, Purwadi, kemarin.

Dia sendiri belum bisa memastikan proses pemutusan aliran listrik iniNamun, jika hujan abu reda, pihaknya memastikan aliran listrik akan kembali normal"Tim juga sudah kita terjunkan ke lapangan untuk melakukan pengecekan dan pembersihan travoSemoga hujan abu segera reda," harapnya(vie)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Serpihan Qantas Tersebar di Belasan Titik Pemukiman


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler