jpnn.com, JAKARTA - Analis politik Adi Prayitno membandingkan peran Jusuf Kalla dengan KH Ma'ruf Amin ketika sama-sama berstatus Wakil Presiden terpilih, dalam proses penyusunan kabinet. Menurut Adi, peran Kiai Ma'ruf sangat minim bahkan terkesan tidak dilibatkan.
Adi mengatakan, hal itu terjadi kemungkinan karena ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut tidak begitu punya power secara politik.
BACA JUGA: Apa Peran Kiai Maâruf Amin dalam Penyusunan Kabinet?
"Harus diakui Pak Kiai posisinya saat ini minoritas. Pertama bukan ketum parpol. Kedua, tak bisa kendalikan parpol lain," ucap Adi, saat berbincang dengan jpnn.com, Selasa malam (15/10).
Hal tersebut menurut pengajar di Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta ini, berbeda dengan posisi JK secara politik, ketika terpilih mendampingi Jokowi di Pilpres 2014. Konon, sejumlah menteri yang sekarang ada di kabinet merupakan rekomendasi mantan ketum Golkar itu.
BACA JUGA: Inilah Hasil Pertemuan Bu Titi Honorer K2 dengan Kepala BKN
"Sangat berbeda dengan Pak JK. Bahkan kalau tak diredam, JK bisa jadi matahari kembar saat jadi wapresnya Jokowi," kata Adi.
Namun demikian, direktur eksekutif Parameter Politik Indonesia ini juga sepakat, bisa jadi sosok Kiai Ma'ruf tidak mau cawe-cawe dalam penyusunan kabinet.
BACA JUGA: Bukan Fadli Zon Kader Gerindra Paling Berpeluang jadi Menteri
Saat ditanya apakah kondisi ini akan berpengaruh pada hubungan presiden dan wapres dalam menjalankan pemerintahan lima tahun ke depan? Adi menilai, setidaknya ada pengaruh pada publik.
"Pasti berpengaruh, karena publik akan selalu bertanya soal posisi wakil presiden," tandasnya. (fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam