jpnn.com - BANJARMASIN - Politikus muda PDI Perjuangan Bane Raja Manalu mengatakan kemampuan mengorganisasi rakyat lewat berbagai aktivitas pemberdayaan masyarakat harus sejalan dengan skill berkomunikasi politik. Oleh karena itu, kader-kader PDIP di mana pun berada harus berkomunikasi dengan baik kepada rakyat.
Bane menyampaikan itu saat memberi materi tentang Komunikasi Politik dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) PDIP Kalimantan Selatan di Banjarmasin, Sabtu (3/12).
BACA JUGA: Pesan Bu Mega untuk Kader PDIP: Hindari Sikap Lupa Diri kepada Rakyat
Bane yang hadir bersama politikus PDIP Adian Napitupulu mendampingi Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto, itu mengatakan bahwa apa yang diucapkan harus sejalan dengan yang dilakukan.
“Seperti apa yang dikatakan oleh Bung Karno. Apa yang dilakukan di lapangan harus terkomunikasikan ke masyarakat luas. Berceritalah sebelum disebut bercerita itu menjadi haram,” kata Bane.
BACA JUGA: Buka Jalan Menuju 2024, PDIP Beri Instruksi kepada Tiga Pilar Partai
Menurut Bane, dengan mengambil kisah dari Adian Napitupulu bahwa kerja mengorganisasi penambang di Pongkor adalah daya juang yang akan dilihat oleh rakyat, dan berwujud menjadi pilihan politik saat pemilu.
“Kita harus mampu mengorkestrasi kebaikan dan mampu menyampaikannya kepada masyarakat lebih luas. Militansi dalam mewujudkan hal ini jangan ditunda lagi. Kita harus menata kebenaran yang disampaikan lewat media, sebagai tempat menyampaikan tatanan kebenaran tersebut,” urai Bane di hadapan kader PDIP se-Kalsel.
BACA JUGA: Soal Putusan MK tentang Koruptor Maju Jadi Caleg, Junimart PDIP: KPU Jangan Ragu
Soal media, Bane mengatakan PDIP memang tidak memiliki media massa sendiri. Namun, semua anggota dan kader PDIP bisa membangun jejaring ke media massa, hingga memanfaatkan media sosial yang saat ini sangat diganderungi anak muda. “Maka sejak sekarang semua peristiwa yang mengorganisasi rakyat seharusnya ada muncul di media sosial,” kata Bane.
Sebelumnya, Adian Napitupulu yang berbicara di hadapan ratusan kader utama PDIP se-Kalsel mengangkat tema “Membangun Dedikasi dan Semangat Juang Kader Partai”, bercerita panjang tentang apa yang dilakukannya di Pongkor, Bogor, Jawa Barat.
Adian menginisiasi warga Pongkor untuk membentuk koperasi sehingga masyarakat diperbolehkan menambang atas Izin Usaha Pertambangan (IUP) di sana yang dimiliki BUMN.
Rakyat yang dahulunya ditangkapi, kata dia, setelah diorganisasi, dilatih manajemen, tata cara menambang yang memenuhi standar keselamatan, dan kemudian bergabung di dalam koperasi.
Koperasi dengan anggota yang telah dilatih tersebut kini sudah boleh menambang. Adian menambahkan dalam enam bulan ke depan, koperasi rakyat ini sudah akan mengolah sendiri.
“Saya lakukan bukan demi suara, tetapi sederhana (untuk) berbuat baik ke rakyat dan rakyat akan tahu siapa yang berbuat baik dengan tulus,” ujar Adian.
Sementara itu, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menekankan bahwa kunci dari semua adalah spirit semua kader untuk bergerak dengan penuh rasa cinta kepada rakyat.
“Kuncinya adalah spirit, bagaimana kita bergerak penuh rasa cinta kepada rakyat. Dan itu harus dilakukan oleh kita semua, khususnya para anggota dewan kita, semua harus bergerak memberdayakan rakyat,” kata Hasto di hadapan kader PDIP se-Kalsel.
Hasto pun mengatakan bahwa kunci kemenangan adalah terus membangun struktur partai sebagai mesin politk. Dia menegaskan harus percaya pada struktur partai.
“Bangun struktur yang berdikari. Latihlah kader punya kesadaran di bidang ekonomi. Organisasi rakyat. Model pemberdayaan harus diperkuat dan makin kreatif. Semoga ini jadi inspirasi pergerakan kita, kader PDI Perjuangan harus bergerak secara kreatif turun ke rakyat,” pungkas Hasto Kristiyanto. (boy/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi