jpnn.com - JAKARTA - Sekretaris Jenderal Persatuan Nasional Aktivis (PENA) 98 Adian Napitupulu mengira-ngira tiga calon gubernur DKI yang sedang bersaing. Namun, Adian bukan memprediksi soal calon yang bakal menang, melainkan justru memperkirakan masa depan kandidat yang nantinya kalah.
Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan itu mengatakan, andaikan Basuki T Purnama alias Ahok kalah, maka calon petahana di pilkada DKI yang lebih beken disapa dengan panggilan Ahok itu masih sangat mungkin punya posisi di pemerintahan. Sebab, Ahok memang sarat pengalaman.
BACA JUGA: PAN Gelar Rapimnas Persiapan Pilkada
"Jika Ahok kalah, maka sangat mungkin akan diangkat jadi menteri oleh Pesiden Jokowi. Minimal komisaris atau direksi BUMN raksasa karena Ahok punya segudang pengalaman, " ujar Adian, Minggu (13/11).
Adian menuturkan, Ahok tidak hanya pernah menjadi anggota DPR, tapi juga jadi bupati dan gubernur. Artinya, kata Adian menegaskan, Ahok paham bagaimana mengelola birokrasi, membangun, memberantas korupsi dan membangun disiplin kerja para birokrat.
BACA JUGA: Lagi-Lagi, Survei Tunjukkan Elektabilitas Ahok-Djarot Merosot
Demikian juga dengan Anies. Adian menyebut mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu masih bisa kembali ke kampus.
“Kalau kalah bisa jadi akan kembali ke dunia akademis. Atau dengan bekal pengalamannya, bisa menjadi pengamat politik atau membuat lembaga kajian. Paling buruk dengan pengalamannya, Anies bisa membuat biro jasa bimbingan dan pengetikan skripsi," ujar Adian.
BACA JUGA: Elektabilitas Ahok Anjlok Lagi, Bang Taufik: Itu Mah Biasa
Namun, Adian memiliki penilaian berbeda soal Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Adian menyebut pengalaman politik putra Ketua Umum DPP Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu belum memadai.
Adian juga menganggap Agus tak punya pengalaman berbisnis. Menurut Adian, pengalaman Agus soal birokrasi maupun akademisi juga nol.
"Kalau Agus mau berpolitik, pangkat terakhir hanya mayor, sementara politisi dari mantan militer biasanya berpangkat jenderal. Satu satunya yang bisa menolong Agus jika kalah di pilkada, ketika SBY sebagai orang tua turun tangan dan mengangkatnya duduk di DPP Partai Demokrat," ujar Adian.
Melihat latar belakang Agus, Adian menyebut putra sulung SBY itu punya masa depan suram jika sampai kalah di pilkada. Karenanya, kata Adian, wajar saja ketika SBY turun tangan langsung untuk memenangkan Agus yang berpasangan dengan Sylviana Murni.
"Karena itu, jangan heran jika SBY merasa perlu turun langsung dari bicara galak dalam wawancara, menggunakan semua ilmu politik, logistik dan jaringannya untuk memenangkan Agus," ujar Adian.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bu Risma Harapkan Wesly-Sailanto Terpilih agar Pematangsiantar Tambah Maju
Redaktur : Tim Redaksi