jpnn.com - JAKARTA - Elektabilitas pasangan petahana Pilkada DKI Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat mengalami penurunan. Hal ini berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Indocon.
Pengumpulan data untuk survei ini dilakukan pada 18-30 Oktober 2016 terhadap 575 responden.
BACA JUGA: Elektabilitas Ahok Anjlok Lagi, Bang Taufik: Itu Mah Biasa
Responden ditentukan secara proporsional terhadap proyeksi jumlah pemilih yang tersebar di lima wilayah DKI Jakarta.
Survei ini menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error sebesar kurang lebih 4,03 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
BACA JUGA: Bu Risma Harapkan Wesly-Sailanto Terpilih agar Pematangsiantar Tambah Maju
"Hasil jajak pendapat Indocon menunjukkan bahwa elektabilitas pasangan Ahok-Djarot tergerus hingga mencapai 30,1 persen," kata Direktur Eksekutif Indocon Fajar Nursahid dalam rilis hasil survei 'Menakar Peluang Petahana dan Penantang' di Hotel Ambhara, Kebayoran Baru, Jakarta, Minggu (13/11).
Menurut Fajar, berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga pada September-Oktober 2016, elektabilitas pasangan petahana sebesar 32-45 persen.
BACA JUGA: Ahok Disarankan Perbaiki Gaya Komunikasi
Maka, hasil survei ini menunjukkan penurunan elektabilitas yang cukup mencolok.
Meski elektabilitas merosot, pasangan Ahok-Djarot masih mengungguli para penantangnya.
Berdasarkan hasil survei Indocon, elektabilitas pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sebesar 21,6 persen.
Sementara, elektabilitas pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni sebesar 26,4 persen.
Meski begitu, Fajar menambahkan, masih ada sekitar 22 persen masyarakat yang belum menentukan pilihan.
Dengan hasil ini, Ahok-Djarot masih jadi satu-satunya pasangan yang berpeluang memenangkan Pilkada DKI dalam satu putaran.
"Pasangan petahana masih relatif unggul dibandingkan dua pasangan penantangnya," ungkapnya. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... HUT ke-5 NasDem, 3.500 Warga Karawang Jalan Santai Bareng Saan Mustopa
Redaktur : Tim Redaksi