jpnn.com - jpnn.com - Politikus PDI Perjuangan Maruarar Sirait mengapresiasi hasil survei Poltracking Indonesia tentang elektabilitas tiga pasangan calon pada pilkada DKI Jakarta. Pasalnya, survei Poltracking menunjukkan adanya tren kenaikan elektabilitas duet Basuki T Purnama-Djarot S Hidayat yang diusung PDIP, Hanura, NasDem dan Golkar.
Hasil survei Poltracking yang digelar 9-13 Januari 2017 menempatkan duet Agus Yudhoyono-Sylviana Murni memiliki elektabilitas 30,25 persen atau yang tertinggi dibanding duet Ahok-Djarot dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Sedangkan elektabilitas Ahok-Djarot di posisi kedua dengan 28,88 persen. Namun, elektabilitas duet petahana itu menunjukkan tren kenaikan.
BACA JUGA: Kubu Anies Pengin Lebih Banyak Debat Kandidat
Karenanya Ara -panggilan akrab Maruarar- menilai survei itu memperlihatkan pengakuan responden pada kemampuan dan kinerja Ahok-Djarot. Sebab, responden yang tak memilih Ahok-Djarot mendasarkan pilihan pada pertimbangan selain kinerja.
"Survei juga memperlihatkan masyarakat yang psikologis senang dengan calon ganteng (Agus Yudhoyono, red). Kemudian paslon nomor tiga (Anies-Sandi) menang karena santun. Tapi kalau menguasai masalah, kandidat nomor dua itu unggul," ujar Ara.
BACA JUGA: Ahok Bercita-cita Jadikan Jakarta Pusat Industri Film
Menurut Ara, jawaban mayoritas responden yang memilih Ahok-Djarot karena pertimbangan kemampuan, penguasaan masalah dan memiliki program kerja yang baik, memperlihatkan pemilih di DKI merupakan masyarakat cerdas. Karenanya, pemilih cerdas tak mau memilih calon pemimpin yang harus belajar lagi.
"Jadi Jakarta yang rakyatnya sudah cerdas mengharapkan orang yang tak perlu belajar lagi. Karena memahami masalah itu perlu waktu,” katanya.
BACA JUGA: Sandiaga Raih Rekor Blusukan Terbanyak dari MURI
Juru bicara Tim Pemenangan Ahok-Djarot itu juga meyakini publik DKI tak akan percaya pada calon yang tiba-tiba dimunculkan tanpa rekam jejak jelas. Sebab, warga DKI tentu tak mau mempertaruhkan masa depannya pada calon yang belum teruji.
“Dalam kepemimpinan, kami juga enggak percaya anak ajaib. Jakarta tak layak dipertaruhkan dengan sosok yang track record-nya tak jelas, yang tiba-tiba begitu saja mampu menyelesaikan yang ada," ucapnya.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bansos untuk Pramuka Dikorupsi, Ahok: Bukan Urusan Kami
Redaktur & Reporter : Ken Girsang