jpnn.com - jpnn.com - Politikus muda PDI Perjuangan Maruarar Sirait turun langsung untuk mengampanyekan duet Ajay M Priatna-Ngatiyana yang diusung partainya pada pemilihan kepala daerah (pilkada) Kota Cimahi, Jawa Barat. Minggu (29/1) siang, tokoh muda yang juga ketua umum Taruna Merah Putih (TMP) itu memimpin kirab budaya di Kota Cimahi.
TMP mengusung tema Kirab Budaya Cimahi Baru Untuk Perubahan guna mengampanyekan duet Ajay-Ngatiyana yang diusung koalisi PDIP, PAN, PKB, PPP dan Perindo itu. Ara -sapaan Maruarar- mengatakan, kirab itu bukan hanya demi mengampanyekan Ajay-Ngatiyana, tapi juga menyuarakan pentingnya menjaga Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.
BACA JUGA: Hasto Banggakan Spirit Kiai Menjaga NKRI
“Empat pilar kebangsaan ini harga mati. Kita harus menjaganya,” katanya di hadapan ribuan massa pendukung Ajay-Ngatiyana di GOR Sangkuriang, Cimahi.
Kirab budaya yang diikuti ribuan peserta itu dimeriahkan marching band dan barisan pasukan pengibar bendera dari SMK Informatika Garuda Cimahi, Angklung Buncis dari desa adat Cirende, Gitar Bolong, Kuda Lumping dari Jokober dan komunitas kesenian lainnya. Selain itu, kirab budaya juga melibatkan puluhan gerobak pedagang kaki lima (PKL) yang menjual makanan khas Kota Cimahi.
BACA JUGA: Ustaz HNW Harapkan Antasari Azhar Bawa Warna Segar
Ara menambahkan, upaya memenangkan Ajay-Ngatiyana harus dibarengi dengan gotong royong. Dia meyakini duet bernomor urut tiga itu menjadi solusi terbaik untuk membawa perubahan bagi kota yang mendapat julukan Kota Tentara tersebut.
Karenanya Ara menegaskan, pilkada Kota Cimahi nanti harus mampu memunculkan pemimpin yang benar-benar memberi harapan dengan ketulusan untuk membawa perubahan ke arah lebih baik. “Ini ada di paslon (pasangan calon, red) nomor tiga, “ ujarnya.
BACA JUGA: Belajarlah ke Dua Wanita Ini untuk Menuju Puncak Dunia
Ara juga mengharapkan pilkada Kota Cimahi bisa membawa kegembiraan. Karenanya dia mewanti-wanti pendukung Ajay-Ngatiyana untuk tidak menghalalkan segala cara demi memenangi pilkada.
“Kompetisi dan persaingan dalam demokrasi itu sah-sah saja. Tapi persatuan harus di atas segalanya,” katanya.
Sedangkan Ajay dalam orasinya menyatakan bahwa Pancasila, UUD 1945, NKRi dan Bhinneka Tunggal Ika harus menjadi perekat dan pemersatu warga Cimahi. “Saya berkomitmen menjaga kerukunan antar umat beragama di Kota Cimahi,” jelasnya.
Sementara Ngatiyana mengaku siap dicopot jika kelak melanggar komitmen tentang upaya memajukan Cimahi dan tersangkut korupsi. Dia menjanjikan transparansi anggaran sekaligus mengajak pertisipasi masyarakat untuk mengawasi birokrasi untuk menjauhi praktik korupsi.
“Jika saya melanggar komitmen ini saya siap melepas amanat ini,” katanya.(ysa/rmo/jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sori, Kini Anak Buah Bu Mega Ingin KY Awasi MK
Redaktur & Reporter : Antoni