jpnn.com, JAKARTA - Politikus muda PDI Perjuangan Maruarar Sirait menyatakan bahwa dua elite partainya, Puan Maharani dan Pramono Anung merupakan sosok berintegritas. Legislator PDIP di Komisi Keuangan dan Perbankan DPR itu pun meyakini Puan ataupun Pramono tak mungkin menerima uang suap masing-masing USD 500 ribu terkait proyek e-KTP.
Ara -panggilan Maruarar- menuturkan, dirinya sudah lama bekerja bareng Puan dan Pramono baik di DPR ataupun di partai. Puan dan Ara memang pernah sama-sama menjadi ketua di DPP PDIP.
BACA JUGA: Setnov Akui Ada Uang e-KTP untuk Rapimnas Golkar 2012
Sedangkan di DPR, Ara bersama Pramono dan Puan sama-sama di Fraksi PDIP. "Di dua tempat ini, Mbak Puan dan Mas Pram merupakan orang yang berintegritas," ujar Ara, Kamis (22/3).
Karena itu Ara tak percaya dengan pengakuan terdakwa korupsi e-KTP Setya Novanto yang menyebut Puan dan Pramono selaku wakil rakyat di DPR 2009-2014 pernah menerima uang dari pengusaha e-KTP. Ketua umum Taruna Merah Putih itu menegaskan, pengakuan Novanto tak serta-merta menjadi sebuah kebenaran.
BACA JUGA: PDIP Curigai Setnov Seret Puan dan Pramono demi JC
Meski demikian mantan ketua DPP PDIP bidang pemuda dan olahraga itu mengaku tetap menghormati proses hukum. “Harus dicatat oleh publik ada asas praduga tak bersalah," pungkasnya.(rus/rmo/jpg)
BACA JUGA: Pramono Buka-Bukaan soal Pertemuan dengan Novanto, Ternyata
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bantah Terima Duit e-KTP, Tapi Pramono Kenal dengan Made Oka
Redaktur : Tim Redaksi