Bang Emrus Sebut Gerakan Tolak Jokowi Berbasis Rasa Tak Suka

Senin, 12 Maret 2018 – 15:51 WIB
Pengamat politik Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Emrus Sihombing menilai gerakan tolak Joko Widodo (Jokowi) yang digagas Sri Bintang Pamungkas (SBP) sangat subjektif. Emrus menilai gagasan itu hanya didasari pemikiran SBP yang tidak suka atau tak setuju dengan sosok Jokowi bersama pemerintahannya.    

Menurut Emrus, argumentasi yang dibangun SBP tidak didukung sajian data yang lengkap dan analisis mendalam. Selain itu, narasi tentang penolakan terhadap Jokowi juga tidak berbasis pada konsep, teori dan alur pikir yang komprehensif.

BACA JUGA: Apa Pendapat Anda Mengenai Gerakan Tolak Jokowi?

“Inilah saya sebut sebagai gagal argumentasi,” kata Emrus, Senin (12/3).

Dosen di Universitas Pelita Harapan itu menduga gagasan SBP telah ditunggangi  kepentingan politik tertentu untuk menyerang rezim yang tengah berkuasa. Selain itu, kata dia, gagasan SBP  yang menyebut Sri Sultan Hamengkubuwono sebagai sosok yang lebih layak didukung menjadi presiden  2019 tidak  didasari dengan pengolahan data yang relevan.

BACA JUGA: Ada Nama Pak Jokowi dalam Pidato Politik Mas AHY

Emrus menilai pernyataan SBP justru memunculkan kesan untuk memosisikan Jokowi dan Sultan HB untuk bersaing di Pilpres 2019. Terlebih, gerakan tolak Jokowi tak didasari argumentasi kuat dan data sahih.

"Gagasan ini sangat miskin data, argumentasi yang dibangun lemah dan sangat subjektif karena sama sekali mengesampingkan kinerja atau capaian pemerintahan Jokowi dalam berbagai sektor kehidupan sosial berbangsa dan bernegara,” paparnya.(boy/jpnn)

BACA JUGA: Mas AHY: Presiden Jokowi Bisa Karena Presiden SBY...

BACA ARTIKEL LAINNYA... Yakinlah, PKB Bakal Tetap Setia Bersama Jokowi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler