jpnn.com, KUBU RAYA - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya (KKR), Kalimantan Barat (Kalbar), memaksimalkan penggunaan alat deteksi Covid-19, GeNose C-19.
Alat itu digunakan untuk melakukan penelusuran dan pengetesan pada masyarakat yang kemungkinan terpapar Covid-19.
BACA JUGA: Daftar 21 Bandara yang Telah Menggunakan GeNose C19
Menurut Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan, proses dengan GeNose lebih cepat, efisien, mudah, dan tidak boros biaya.
"Makanya kami akan menggunakannya untuk melakukan penelusuran dan pengetesan terhadap masyarakat," kata Muda di Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Sabtu (24/4).
BACA JUGA: Fatwa MUI Jatim: Rapid Test, GeNose, dan Swab tidak Membatalkan Puasa
Dia menegaskan apabila masyarakat yang diperiksa menggunakan GeNose ini hasilnya positif, baru ditindaklanjuti menggunakan uji usap atau swab test dengan metode polymerase chain reaction (PCR).
"Sehingga selain lebih cepat, kami juga bisa lebih hemat anggaran," ungkap sosok yang karib disapa Bang Muda itu.
BACA JUGA: Bang Muda Instruksikan ASN Konsumsi Beras Lokal Kubu Raya
Menurut dia, saat ini Pemkab KKR sudah menggunakan GeNose untuk penelusuran penumpang di dermaga yang menjadi lintasan warga.
Hal ini mengingat alat tersebut juga sudah resmi digunakan di seluruh Indonesia, terutama di fasilitas transportasi darat, laut dan udara.
Bang Muda mengatakan bahwa langkah ini dilakukan untuk memberikan rasa nyaman dan aman kepada semua warga.
Oleh karena itu, kata dia, testing dengan GeNose ini akan dilakukan di berbagai kecamatan dan desa oleh jajaran Puskesmas, termasuk kepada pasien yang datang ke fasilitas pelayanan kesehatan tersebut.
"Alhamdulillah, sejak kami membeli alat GeNose ini sekitar tiga bulan lalu sudah mengurangi pengambilan sampel melalui tes swab PCR. Sebab, dengan GeNose bisa menjaring lebih banyak, serta lebih mudah dilakukan di tempat-tempat keramaian seperti di pusat perbelanjaan dan keramaian," katanya.
Sejak alat GeNose ini dibeli, Pemkab Kubu Raya sudah memeriksa lebih dari 5.000 ribu orang.
"Jadi, sebenarnya justru Kubu Raya sudah jauh lebih cepat dan luas kinerjanya dalam proses menjaring dan mendeteksi penyebaran Covid-19 jika dibandingkan kalau gunakan sistem ambil sampel dengan swab apalagi hasilnya juga memakan waktu lama sehingga kurang efisien dari segi anggaran biayanya," tuturnya. (antara/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Boy