Bang Munarman Mengomentari Kisruh Partai Demokrat

Minggu, 14 Maret 2021 – 06:43 WIB
Sekretaris Umum FPI Munarman. Foto: Fathan Sinaga/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman merasa terpanggil untuk ikut mengomentari persoalan yang melanda Partai Demokrat (PD).

Sebab, menurut Munarman, persoalan di PD menunjukkan kehidupan di Indonesia semakin aneh.

BACA JUGA: Konflik Demokrat Memanas, Kubu Moeldoko Polisikan Andi Mallarangeng

"Gonjang-ganjing Partai Demokrat ini makin lucu, ya. Saya mau kasih komentar publik, karena makin hari makin gak jelas kehidupan di negara ini," kata Munarman dalam pesan singkatnya kepada JPNN.com, Minggu (14/3).

Munarman lantas menyinggung konstitusional dan hukum melawan kekuasaan.

BACA JUGA: Loyalis AHY Tantang Jhoni Allen Buktikan Gedung DPP Demokrat Hasil Mahar Pilkada

"Gonjang ganjing PD akan menjadi ujian bagi konstitusionalisme versus kekuasaan, negara hukum versus negara kekuasaan, dan rule of law versus rule of power," tutur dia.

Sebagai informasi, konflik di PD bermula dari terselenggaranya kongres luar biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatra Utara, Jumat (5/3).

BACA JUGA: Rahman Dontili Terima Uang 100 Juta Setelah Ikut KLB Demokrat

Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko terpilih sebagai Ketum PD dalam KLB tersebut. Moeldoko terpilih melalui mekanisme pemungutan suara mengalahkan Marzuki Alie.

Namun, AHY tidak terima hasil pelaksanaan KLB PD di Deli Serdang.

AHY beranggapan pelaksanaan KLB di Deli Serdang ilegal.

Menurut AHY, pelaksanaan KLB di Deli Serdang tidak memenuhi prasyarat yang diatur AD/ART PD. MisalnyavKLB PD bisa dilaksanakan atas permintaan majelis tinggi partai pemenang Pemilu 2009 itu.

Kedua, diusulkan sekurang-kurangnya 2/3 DPD Partai Demokrat.

Ketiga, diusulkan sekurang-kurangnya 1/2 dari jumlah DPC Partai Demokrat.

Keempat, usulan DPD dan DPC tersebut harus disetujui ketua Majelis Tinggi PD. (ast/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler